KARAM

Reads 29
Votes 1
Parts 3

Reads 29
Votes 1
Parts 3

cinta jauh karam menghilang perpisahan puisi rindu tenggelam

Karam,
Satu kata yang menenggelamkan sejuta makna.
Satu kata yang perlahan hilang ditelan gelombang.
Satu kata yang perlahan dilupakan ombak.
Satu kata yang menemukan ketenangan di tengah derasnya kehilangan.All Rights Reserved

cinta jauh karam menghilang perpisahan puisi rindu tenggelam

Table of contents

3 parts

#4tenggelam

Content Guidelines

You may also like

Kamu adalah Samudra. Yang tenangnya adalah tipuan. Menutupi segala gemuruh lara di dalam sana. Mereka bilang, menatapmu hanya akan membawa kembali perih yang memang tak pernah hilang. Hadirmu tak di inginkan. Namun, hilangmu menjadi luka yang tak terjabarkan. Sebagaimana samudra yang sebenarnya tetap bertahan tanpa ada yang mengerti dirinya. Samudra juga berharap, dirinya pun begitu. "Jadi kapan gue bakal di maafin?" "Nggak tahu, mungkin besok." Tapi gimana, gimana kalau waktu 'besok' yang lo maksud itu dateng. Justru gue yang udah hilang.

Samudra, aku langitmu. Entitas terluas yang memeluk dinginmu. Yang menghias kelam di kala mega berpeluk hitam. Yang memberi cerah di kala kalbu tersapu lelah. Untuk Samudra-ku, yang telah hilang, terhapus oleh waktu. Dari Langit, yang selalu menunggu di ujung rindu.

Singkat saja tentang Askara Bradipta Sosok yang sempurna namun jauh dari kata bahagia

Aku menyukai nya, aku nyaman jika mendengar dentuman besar nya. tiada hari bagiku melewati keindahan nya, luka dan sedih ku hanya dia yang mengobati nya. tapi perlahan waktu, semuanya berubah karna keindahan itu, keinginan ku membuat ku kehilangan segalanya yang berharga. kelalaian ku membuat ku dibenci oleh seluruh saudara ku. Tapi, Perasaan ku tidak pernah berbohong, jika aku ingin dipeluk erat oleh samudra dan dibawa pergi jauh dari setiap luka dan kebencian saudaraku atas kematian orang tua kami. aku ingin meninggalkan semuanya, aku menginginkan kau membawa ku jauh dari daratan samudra. PELUK DIRIKU SAMUDRA teriak batinku saat dunia menuntut diriku untuk pergi selamanya.

Sekumpulan puisi yang dibuat saat galau melanda relung hati dan pikiran.

Dia tetap delapan belas, dan aku tumbuh seiring perjalanan hidup sebuah raga dalam sepuluh tahun untuk kehilangan itu. Aku hanya mengenal tiga filosofi dalam hidupku; ada sahabat, ada pengkhianatan, dan ada jasad yang tak pernah sempat berpulang. Terkubur seiring waktu berporos seperti aliran darah. Melayang dalam semilir angin sunyi. ©Syapena Judul sebelumnya : Satu Dekade : Last Trace 1995 Until 2005

Ungkap Rasa(Untukku & Tentangmu) by RSA1963

"Puisi ini untukku, sedikit tentangmu, dan tentang dia yang menjadi pilihanmu." #RSA- #SAR_EMA.

Siapapun pasti akan memiliki cerita tentang "kamu" nya masing-masing. Dan ini, adalah bagian dari narasiku tentang "kamu". Perihal pertemuan yang asing dan perpisahan tanpa berembuk.

Seumpama kau adalah daratan aku adalah pelaut yang tak kau hendaki untuk bersandar Samudra itu luas bagi seorang pelaut Tak ada pilihan ketika hati memanggil untuk menjelajahi nya dan hatinya kini memilih samudra , tempat dimana dia bisa menjelajahi waktu tanpa harus mengurusi rindu.

Sebuah perjalanan dalam detik-detik yang hilang. Di setiap sudutnya meninggalkan potongan-potongan kenangan yang tak lagi utuh, emosi yang tak terungkap, dan rindu yang tertahan diantara waktu yang terus berlalu. Manusia berpindah, namun ia menetap. Aku tempatkan ia disini sebagai wujud penghormatan pada fragmen waktu yang meninggalkan bekas. Abadilah dalam setiap tulisanku. Tertanda, Manusia yang telah berani menerima segala patah, dan merangkul luka.

Fixing the Broken ✓

Kamu adalah Samudra. Yang tenangnya adalah tipuan. Menutupi segala gemuruh lara di dalam sana. Mereka bilang, menatapmu hanya akan membawa kembali perih yang memang tak pernah hilang. Hadirmu tak di inginkan. Namun, hilangmu menjadi luka yang tak terjabarkan. Sebagaimana samudra yang sebenarnya tetap bertahan tanpa ada yang mengerti dirinya. Samudra juga berharap, dirinya pun begitu. "Jadi kapan gue bakal di maafin?" "Nggak tahu, mungkin besok." Tapi gimana, gimana kalau waktu 'besok' yang lo maksud itu dateng. Justru gue yang udah hilang.

More details