Story cover for You Belong To Me. by beck2thelife
You Belong To Me.
  • WpView
    Reads 23,641
  • WpVote
    Votes 2,022
  • WpPart
    Parts 27
  • WpView
    Reads 23,641
  • WpVote
    Votes 2,022
  • WpPart
    Parts 27
Ongoing, First published Apr 29
Becky tumbuh di rumah yang dingin dan keras-tempat cinta harus dikubur demi bertahan hidup. Hati dan sikapnya terbentuk dari luka, menjadikannya tajam, tak mudah percaya, dan selalu menjaga jarak.

Sampai Freen datang.
Lembut. Hangat. Penuh sabar.
Perlahan, tembok dingin Becky mulai runtuh. Tapi ia tak sadar, semakin Freen mendekat, semakin dalam Becky jatuh. Bukan jatuh cinta... tapi jatuh dalam obsesi.

Bagi Becky, Freen bukan hanya seseorang yang dicintai. Dia adalah miliknya.
Hanya untuknya.
Dan tak ada seorang pun yang boleh menyentuh atau merebut Freen darinya.

"Kalau kamu pergi... aku akan menyakiti diriku sendiri dan menyakiti orang di sekitarmu."


You Belong to Me
Cinta yang lahir dari luka... berubah menjadi obsesi yang membakar.
All Rights Reserved
Sign up to add You Belong To Me. to your library and receive updates
or
#80beckfreen
Content Guidelines
You may also like
H-30 (Freenbecky)  by linabecbec
39 parts Complete Mature
Di luar gedung pernikahan, di bawah langit yang mulai memerah, terdapat seorang wanita yang terjatuh, duduk membungkuk dengan wajah tertutup tangan. Halaman depan gedung itu menjadi saksi bisu betapa hancurnya hati seseorang yang sedang meratapi takdirnya. Dialah Freen. Tangisannya terdengar jelas, mengalir deras, seolah mengeluarkan segala rasa sakit yang selama ini terpendam. Kini, semua rasa itu menyatu, menggunung, begitu berat, setelah menyaksikan puncak kepedihannya. Becky-satu-satunya wanita yang begitu ia cintai-telah bersanding dengan pria pilihan hatinya. "Freen!" teriak Nam, yang berlari menghampiri sahabatnya itu. Tanpa ragu, Nam memeluknya erat, ikut merasakan kepedihan yang tak terkatakan. Nam tak bisa menahan air matanya. Hatinya pun remuk melihat sahabatnya begitu hancur. "Maafkan aku, Freen," ujar Heng dengan suara penuh penyesalan. "Aku... aku tak bisa mencegahnya." Freen hanya terisak. Tanpa bisa berkata apa-apa, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya bergetar hebat, dan rasanya seolah dada ini akan meledak. "Becky... dia sudah jadi milik orang lain sekarang..." suara Freen tercekat, semakin tertahan oleh tangisannya yang tak bisa dihentikan. Nam menggigit bibir, menunduk, seolah tak lagi memiliki kata-kata yang bisa menghiburnya. "Sudahlah, Freen... kau sudah berjuang dengan sekuat tenaga," kata Heng dengan suara berat. "Kau sudah melakukan yang terbaik." "Aku gagal, Heng... aku gagal," ucap Freen dengan air mata yang terus mengalir, membasahi pipinya. "Aku tak bisa membuatnya tetap di sini, bersama aku." Heng menundukkan kepala, tak kuasa menahan air mata yang kini mengalir di pipinya. Yang bisa ia lakukan hanya memeluk Freen, menemani sahabatnya yang tengah hancur, menangis bersama di tengah keheningan malam.
You may also like
Slide 1 of 9
MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI] cover
PET ME cover
KAMU (END) cover
My Cold CEO (END) cover
AMBISI cover
H-30 (Freenbecky)  cover
Lika Liku Percintaanku (Freen Becky) cover
I LOVE YOU cover
After Last Night (END) cover

MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI]

30 parts Complete Mature

Setiap malam, di keheningan rumah besar itu, seorang pembantu setia melangkah pelan menuju kamar sang nona muda. Dengan lembut, ia menyanyikan lagu pengantar tidur hingga nona terlelap, lalu tetap di sisinya, seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua. Malam-malam sunyi itu berubah menjadi momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan, membisikkan perasaan yang perlahan tumbuh di hati sang pembantu-sebuah cinta yang ia tahu tak boleh ada. Namun, semakin ia mencoba mengabaikannya, semakin dalam perasaannya terjebak. Ia sadar, dirinya hanyalah seorang pembantu, seseorang yang dunianya jauh dari sang nona muda yang begitu ia kagumi. Cinta ini ibarat mimpi yang tak mungkin terwujud, namun harapannya tetap berbisik, mempertanyakan apakah keajaiban bisa menyentuh dua hati dari dunia yang begitu berbeda. Di tengah pertentangan batin dan realita yang dingin, ia bertanya-tanya: dapatkah cinta mengatasi batasan yang telah lama membentang, atau justru akan terkubur dalam sunyi?