Kita yang Nggak Pernah Jadi Kita
Prolog - "Yang Tak Pernah Aku Rencanakan"
Kalau seseorang bertanya padaku, "Kenapa dia?"
Aku pun tak tahu pasti jawabannya. Yang kutahu, Revan datang di waktu yang aneh - saat aku belum sepenuhnya mengerti seperti apa cinta yang dewasa itu.
Dia enam tahun lebih tua.
Dan aku, enam tahun lebih polos.
Kata orang, perbedaan usia itu bisa jadi jurang.
Tapi bersamanya, justru terasa seperti pelindung. Ia mengajarkan banyak hal tanpa menggurui, mendengar tanpa menghakimi, dan hadir tanpa harus diminta.
Namun tetap saja, dunia tak selalu ramah.
Banyak mata menilai. Banyak mulut bicara.
Tapi hati ini tak bisa diajak kompromi - dan entah bagaimana, setiap detik bersamanya terasa benar.
Ini bukan kisah cinta remaja yang penuh bunga,
bukan juga kisah dewasa yang selalu matang.
Ini kisah kami.
Kisah tentang dua hati yang berbeda usia, tapi saling belajar mencintai dengan cara yang tak biasa.
Dan kisah ini... dimulai dari aku.
Yang mencintainya - tanpa pernah merencanakannya.