
"VERDICT" (Di mana hukum dan cinta sama-sama meminta hakimnya memilih.) "Hakim Sana, apa putusan Anda untuk terdakwa?" Kalimat itu menggantung di ruang sidang yang sunyi. Jeon Wonwoo berdiri di depan meja hakim, kemeja putih dengan celana hitamnya rapi tapi matanya-berani dan penuh pertanyaan yang tak pernah ia suarakan. Sana mengetuk palu sekali. "Berdasarkan hukum..." Suaranya pecah. ".... atau berdasarkan hati saya?" lanjutnya.Todos los derechos reservados