Alira Keisya Maheswari lahir di tengah kehilangan, saat dunia kehilangan separuh langitnya. Ibunya meninggal tepat saat ia lahir, membuat hidupnya tak pernah benar² utuh. Ayahnya, Reinaldi Maheswara, hanya datang sekali. Alira tumbuh bersama neneknya, sosok yang menjaga nama "Maheswari" agar cucunya tak kehilangan segalanya. Tapi kasih sayang nenek tetap tak mampu mengisi ruang kosong di hati Alira. Sejak kecil, ia rindu sosok ayah yang jarang hadir
Ia belajar berjalan tanpa dituntun, tumbuh menjadi gadis cerdas dan manis, namun tetap merasakan ada ruang kosong dalam dirinya (ayah). Reinaldi terlalu takut menghadapi kenyataan bahwa ia harus membesarkan anak perempuan yang wajahnya mirip dengan mendiang istrinya. Ia tak pernah mengirim kabar, bahkan tak memberi tanda bahwa ia peduli.
Alira tumbuh, tapi hatinya tetap hampa. Dia menunggu ayah yang tak datang. Setiap rasa sepi datang, ia berharap ada tangan yang menggenggam, namun yang hadir hanya keheningan. Hingga suatu hari, sebuah amplop tua tiba. Surat dari ayahnya.. akhirnya sampai, meski terlambat. Di dalamnya tertulis kalimat yang mengubah segalanya:
"Anakku, putriku, ratuku."
Kalimat sederhana yg mampu menjawab segala pertanyaan yang selama ini digantung. Alira sadar, meski ayahnya tak sempurna, surat itu adalah bentuk cinta yang tertunda namun tulus. Ternyata, ada cinta yang tak pernah berhasil terucap.
Alira belajar: beberapa luka cukup dikenali, dipeluk, lalu dilepas perlahan. Ia berhenti menunggu, bukan karena kecewa, tapi karena akhirnya mengerti. Kehilangan itu sudah cukup lama bersamanya, dan kini ia bisa berdamai. Ia memang tak punya kenangan, tapi punya nama. Nama yang penuh doa, ditulis dengan air mata, lahir dari cinta yang rumit. Nama yang menjadi kisah tentang perpisahan, ketakutan, dan keberanian untuk melangkah maju.
Alira tak lagi menoleh ke belakang. Ia melangkah ke depan, membawa cahaya dari langit yang dulu pernah menghilang, tapi kini menyapanya dari kedamaian. Dan itu sudah cukup.
(SPIRITUAL - ROMANSA)
Kisah gadis cantik yang harus terombang-ambing dalam masalah hati. Ketika sosok yang selalu diidam-idamkan bahkan harapan bersama pun sudah di depan mata, namun semesta memisahkan dengan adanya perjodohan, lantas berakhir dengan kekacauan hati. Dia lebih memilih mengunci pintu hatinya untuk siapapun yang berusaha mendobraknya, menolak kepercayaan tentang cinta dan segala carut-marutnya.
Seorang dokter tampan dengan sifat percaya diri tingkat dewa dan karakter nyelenehnya menawarkan hati kepada gadis yang ditemuinya di kantin rumah sakit, yang merupakan adik dari sahabat karibnya. Serta bersedia menjadi pembimbing untuk gadis yang berhasil menaklukkan hatinya itu disaat kisah masa lalu berhasil merenggut kepercayaannya terhadap cinta. Dia merelakan setiap detiknya untuk membasuh luka gadis cantik yang cintanya dipermainkan oleh drama semesta.
Tak pernah terbayangkan, rasa terhadap seseorang yang selalu Syakila sebut namanya dalam setiap sujudnya harus kandas. Rasa cintanya diharuskan berpaling pada sosok yang bersedia menjadi pembimbing dalam sujudnya. Meski ada sedikit hati yang ditaruh di raga sang dokter, tapi egonya lebih tinggi dari pandangannya terhadap cinta. Karena lagi-lagi drama semesta mempermainkan keberadaan cinta mereka.
Lantas bagaimana kisah mereka yang diadu dalam kepura-puraan dan memilih menyimpan rasa, padahal mereka saling menaruh hati satu sama lain? Akankah Syakila takluk dengan segala bujuk rayu maut ala dokter Rafka? Ataukah masih terus terpaku dalam kisah masa lalu? Akankah dia menerima dokter kocak itu ataukah memilih setia dengan egonya dan segala prespektif negatif tentang cinta?
~~~~~~~
Semua yang ada dalam cerita ini murni terlahir dari pikiran saya pribadi, dan semua karangan yang saya buat adalah fiksi!!
Utamakan membaca Al-Qur'an ya teman-teman😊