You Wishing Me

Steve. Laki-laki dengan surai putih keabu-abuan itu tidak pernah absen dari mengunjungi jendela kamarku setiap pukul dua belas malam semenjak Ulang Tahun ku yang ke Duapuluh Tahun. Aku tak tahu sebenarnya apa yang dia lakukan selama ini, karena yang ku tahu, dia hanya duduk di sana, menatapku lekat dan sesekali berbicara tentang dirinya sendiri. Sementara aku mati-matian memejamkan mata, mencoba agar dia sama sekali tak menyadari bahwa aku terbangun. Dan aku berharap selamanya akan begitu.

Hingga tiba-tiba saja, ia muncul di depan pintu rumahku pada siang hari.

"Hai, Gheisha. Tante bilang we can share the apartment."

©Cilokalz.