25 parts Complete "Mencintai sahabat mantan adalah kesalahan. Tapi kenapa rasanya begitu sulit untuk berhenti?"
Naya dan Arga menjalin cinta selama 8 tahun, dari masa remaja hingga dewasa. Mereka saling mengenal keluarga, berbagi mimpi, dan merencanakan masa depan bersama. Namun, semuanya hancur saat Arga perlahan berubah. Dari sosok yang dulu cuek, kini ia menjadi terlalu ramah dengan teman-teman perempuannya di kampus. Kecemburuan Naya memuncak, dan kepercayaan di antara mereka memudar. Hingga akhirnya, Februari 2024 menjadi saksi retaknya hubungan yang selama ini ia perjuangkan.
Di tengah luka itu, hadir Bilal, sahabat dekat Arga. Awalnya, mereka hanya teman berbagi cerita. Namun, tanpa disadari, rasa nyaman mulai tumbuh di antara keduanya. Bilal, sosok yang dikenal ramah dan penyayang, perlahan mengisi kekosongan di hati Naya. Mereka saling mengakui perasaan yang terpendam, hingga akhirnya memutuskan untuk bersama.
Namun, kisah ini tak seindah yang dibayangkan. Bilal mulai berubah. Pesan yang tak terbalas, janji yang terabaikan, dan kehadirannya yang semakin memudar. Hubungan yang awalnya penuh kebahagiaan, kini dihiasi keraguan dan air mata. Naya hanya ingin satu hal: kepastian. Tapi, bisakah cinta bertahan tanpa komunikasi?
Hubungan singkat itu pun harus berakhir dengan kata "break" yang berbeda maknanya bagi mereka. Bagi Naya, break berarti jeda. Tapi bagi Bilal, break berarti perpisahan.
Ini adalah kisah tentang cinta, luka, dan kebodohan mencintai teman baik mantan. Sebuah peringatan bahwa tidak semua rasa nyaman harus diperjuangkan. Karena kadang, yang pergi memang tak seharusnya kembali.
"Kita pernah saling memilih, tapi kenapa harus saling melepaskan?"
Apakah Naya akan bisa berdamai dengan masa lalunya? Atau justru terus dihantui bayang-bayang yang tak ingin pergi? Temukan jawabannya di cerita ini.