Levi telah lama menjadi boneka hidup di rumah Aralie, diperlakukan dengan kasih sayang yang berlapis-lapis manipulasi. Kini, ada yang baru.
Lana.
Lana, gadis muda yang ceria, polos, dan penuh kegembiraan, tampak seperti boneka hidup yang sempurna bagi Aralie. Dengan penampilan imutnya seperti gadis muda Korea, rambut panjang dan poni yang selalu rapi, Lana dengan mudah menjadi pusat perhatian. Namun, Aralie melihatnya bukan sebagai manusia-melainkan sebagai peliharaan.
Bukan hanya adik, bukan juga anak-Aralie menginginkan Lana untuk menjadi anjing kecil yang lucu, yang selalu bisa dia elus, beri makan, dan kendalikan. Tidak ada kebebasan. Hanya kesetiaan tanpa syarat, seperti hewan peliharaan yang selalu tahu tempatnya.
Di rumah ini, tidak ada ruang untuk keinginan atau kebebasan Lana. Hanya ada aturan yang ditetapkan Aralie.
Dengan kasih sayang yang penuh pengendalian, Aralie mengajarkan Lana untuk patuh, untuk tersenyum, dan untuk terus merasa bersalah setiap kali ia tidak mengikuti perintah. Setiap tindakan yang dianggap salah akan dibalas dengan silent treatment-sebuah hukuman yang membuat Lana merasa sepi, terabaikan, dan kehilangan.
Lana tidak tahu, bahwa kasih sayang Aralie adalah jebakan yang sangat halus dan mematikan. Seiring waktu, Lana mulai kehilangan jati dirinya, menjadi lebih dan lebih tergantung pada Aralie-seperti seekor anjing yang hanya tahu untuk mencintai majikannya.
"Kau tidak perlu berbicara, Lana. Cukup duduk manis dan lakukan apa yang aku inginkan. Aku akan memberimu segala yang kau butuhkan... selama kau tetap di sini, dengan aku."
"Gue dimana sih? Kamar siapa lagi ini? Kalau kamar gue bukan kayak gini"
"Ini lagi pada kenapa sama tubuh gue, mana nyeri lagi, kepala gue juga pening banget"
"Apa gue diculik sugar daddy ya?"
Kemudian menggeleng kuat "berharap banget gue diculik sama sugar daddy, kagak mungkin itu mah"
Amara seorang gadis yang masih menduduki sekolah kelas sebelas. Memiliki seorang adik pencinta boneka dan mainan Bebek.
Hingga suatu ketika mamanya menyuruh dia untuk mengambil boneka bebek adiknya yang tengah di laundry pada saat perjalanan pulang dirinya malah mengalami kecelakaan beruntun yang tak hanya memakan korban dirinya tapi juga beberapa orang lainnya.
"Boneka Bebek sialan! Refan anjing! Gue benci sama lo!" Rutuk Amara sebelum kesadarannya benar-benar direnggut.
Amara yang mengalami kecelakaan kemudian terbangun ditubuh seorang perempuan yang agak lebih dewasa darinya dan dari situlah dia bertemu dengan Arkan sosok duda beranak satu yang dijodohkan dengan dirinya.
Mau tau kelanjutan kisah Amara cuss dibaca. Siapa tahu suka kan.