Story cover for REMBULAN YANG TAAKAN PERNAH PERGI by Watashi_alenadesu
REMBULAN YANG TAAKAN PERNAH PERGI
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 09
Tiga hari tanpa kabar. Telepon tak diangkat, pesan tak dibalas. Tina mendatangi rumahnya, tapi hanya mendapat jawaban singkat dari ibunya: Dirga sedang istirahat.

Saat akhirnya mereka bertemu lagi, Dirga masih dengan senyumnya. Tapi tubuhnya tampak lebih kurus. Wajahnya tirus.

Di bangku taman sekolah, tempat biasa mereka berbagi cerita, Tina menatapnya serius.

"Dirga... jujur. Ada apa sebenarnya?"

Dirga terdiam lama. Angin sore meniup rambutnya yang mulai menipis.

"Aku sakit, Tin. Leukimia."

Tina seperti kehilangan napas. Dunia runtuh perlahan di dalam dadanya.

"Sejak kapan?".      

Bagaimanaaa kisah selanjutnya AA??apa yang terjadi pada Dirga??????,dan apa yang Tina harus lakukan ???bagaimanaa kisahh selanjutnya AA???ayooo bacaa kisah nya disiniii😋💐💐💐💐💐💐🫶🫶


   See youuu guyssss
All Rights Reserved
Sign up to add REMBULAN YANG TAAKAN PERNAH PERGI to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
.⁠。⁠*⁠♡Menyembunyikan Edentitas✧⁠*.[CH] Slow Up by NabilaCh11607
47 parts Ongoing
Alur di ubah pada chapter 16!, mohon dimaklumi. Chap 1-15 itu cringe, ga nyambung dan aneh menurut ku! Akan di revisi! Tapi nanti ^^ ❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀ Hidup memanglah pahit, tak menentu. Semua orang pasti merasakannya. hal yang sama dirasakan oleh seorang pemuda bernama Dirgantara Saputra, Ia hidup sendirian. Tidak ada orang tua, tidak ada saudara. Sendirian. Ia tidak mengeluh, jikapun mengeluh. Itu tidak akan membuatnya mendapatkan segalanya. Ia termenung, merasakan kesendirian itu. Akan tetapi, ia masih memiliki seorang sahabat yang siap kapanpun mendukung dan melindunginya. Namun, Hari Sial tidak ada di kalender, kita hanya bisa menebak. Itupun jika tepat. Dirga menemukan sebuah game bertema Fantasy, tentang Sihir dan kerajaan yang rumit. Tetapi, Game itu terasa berbeda. Dirga sangat menyukai game itu. Tanpa ia sadari jika ada sesosok yang mengharapkan Dirga untuk memasuki game tersebut, lebih tepatnya sesuatu yang tidak pernah ia harapkan. Rahasia rahasia yang tidak ia ketahui perlahan mulai terungkap tanpa ia sadari. "Game apa ini?.." "Main Ah!.." "Kayaknya seru!.." ──────⊹⊱✫⊰⊹────── "Ada apa dengan buku ini, ku pikir ini buku yang menarik untuk dibaca...Hm..ha~...Mengapa pemeran utama buku Novel ini menggunakan Namaku?---" ❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀ Ini hanya cerita karangan Author! Cerita ini lewat di otak Author! Warning - BxB, okey? Ga suka? Pergi dari lapak gue! -Kata² kasar -typo adalah seni 💅 -Tidak bermaksud menjelekkan ataupun menyinggung -INI HANYA FIKSI JANGAN DI ANGGAP SERIUS
Belia & Keandra (END) by Vitapspta0312
39 parts Complete
Selamat membaca, jangan lupa follow sebelum membaca🤗 Note: Baca hingga selesai jangan skip ya😁 𝓓𝓸𝓷❜𝓽 𝓬𝓸𝓹𝔂 𝓶𝔂 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 ~~~~ "Gausah ngelak lo! dasar pembawa sial! gara-gara lo persahabatan gue sama Wildan retak" Keandra menendang dan mengacak meja dan bangku kelas yang baru saja ditata oleh Belia. "STOP Keandra! aku udah capek beresin ini semua. Kenapa kamu malah acak-acakin" Belia mencoba menghentikan Keandra. "Kemarin-kemarin aku masih bisa diam atas semua yang kamu lakuin ke aku. Kali ini engga Ndra! aku masih punya harga diri!" Isak Belia. "Mentang-mentang lo udah good looking jadi berani sama gue? gitu?" Keandra maju menghimpit tubuh Belia hingga menabrak tembok kelas. Dicekiknya leher Belia sangat erat. "Lo harus mati sekarang!" Ujar Keandra sambil tertawa. "Setelah lo mati, populasi orang miskin berkurang hahaha" Belia mencoba mengatur nafasnya yang tercekat. Dirinya benar-benar sesak karena dicekik oleh tangan Keandra dengan cukup kencang. "Ak-u ikhl-as Ndra, kalau kam-u ma-u bu-nuh a-ku se-karang. A-ku si-ap" Belia menatap Keandra sambil tersenyum. "Dasar cewek bodoh! miskin udik! kenapa lo cinta sama gue hah!" Belia menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak mempunyai alasan mencintai Keandra. Ya rasa itu datang begitu saja. "Hm kayanya gue ga puas kalau sekedar cekik lo. Lo harus terima akibatnya karena udah provokasi Wildan sampe keluar dari Darghost!" Keandra mengambil pisau lipatnya. Entah sadar atau tidak Keandra menusukan pisau itu ke perut Belia. "Aw-h ma-ma pa-pa akhirnya ak-u menyus-ul ka-lian.." Belia terkapar dengan darah yang lumayan banyak. ~~~ Warning⛔ Dilarang plagiat🗡️ Yuk baca👇 kalau ga suka tinggalin ajah ( '◡‿ゝ◡') Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat ataupun alur karena itu asli pemikiran saya sendiri. ♥╣[-_-]╠♥ # 9 in angan |30-12-21| # 1 in belia |30-12-21| # 1 in rintihanhati |30-12-21| # 1 in keandra |30-12-21| # 3 in sint
Diary Cewek Tomboy [A Five] by _SahabatReza
15 parts Complete
Diary Cewek Tomboy [New Version] "Adzwa," panggil Azka, membuat gadis yang berdiri tak jauh darinya itu berbalik menoleh padanya. Azka menautkan alisnya ketika melihat gadis itu, merasa bingung. Seingatnya yang ia ikuti sedari tadi adalah Adzwa, lalu kenapa yang kini dilihatnya adalah orang lain? Gadis itu melihat Azka dengan terkejut, hanya beberapa detik sebelum akhirnya ia berjalan mendekati cowok itu dan memeluknya dengan tangis yang kembali pecah. "Gue ...." Gadis itu menggigit bibir bawahnya, lalu menelan ludahnya dengan susah payah. Sebelum akhirnya kembali berkata, "Gue Adzwa." Azka mematung mendengar pernyataan itu, jelas ia terkejut dengan pengakuan itu. Bagaimana bisa gadis itu adalah Adzwa? Selama ini Adzwa tak pernah mau menunjukkan wajahnya pada siapa pun. Lalu, kenapa sekarang gadis itu mengaku Adzwa tanpa menutupi wajahnya lagi? "Mau sampai kapan lo menutupi wajah lo kayak gitu?" "Sampai gue lelah, dan nggak bisa menutupi semuanya lagi." Tiba-tiba ia teringat sepenggal percakapan mereka dulu. Lalu, apakah Adzwa lelah sekarang? Hingga tak bisa menutupi semuanya lagi, terutama wajah cantik yang ternyata sangat dikenali Azka selama ini. ---- Ini tentang Adzwa si gadis tomboy yang cantik, dingin, keras kepala, dan juga misterius di balik masker dan kacamata minus yang sering dipakainya. Selama 11 tahun, Adzwa hidup dipenuhi dengan rasa kekecewaan pada keluarganya, karena telah mengingkari janji padanya. Hingga saat keluarganya datang kembali, bukan rindu yang terobati. Tetapi, luka hatinya yang semakin menjadi. Perlahan, kehidupan Adzwa berubah menjadi lebih baik, setelah ia dekat dekan cowok bernama Azka dan 3 sahabat cowok lainnya. Namun, itu semua tak bertahan lama, saat takdir memisahkan kembali Adzwa dari mereka untuk selamanya. Apa yang terjadi dengan Adzwa?
You may also like
Slide 1 of 9
Maaf (Sequel Off T.A.A.O) | SELESAI REVISI cover
.⁠。⁠*⁠♡Menyembunyikan Edentitas✧⁠*.[CH] Slow Up cover
Belia & Keandra (END) cover
{𝐄𝐍𝐃}Catatan Teman yang Sudah Mati cover
Different [END] cover
Diary Cewek Tomboy [A Five] cover
Shadows of the Main Story cover
CLAREZO TRANSMIGRATION (Ending) cover
ALZEA : FEATURED SOULS cover

Maaf (Sequel Off T.A.A.O) | SELESAI REVISI

53 parts Complete

SELESAI REVISI | CERITA SELESAI | PART LENGKAP --- "Damar! Lepasin aku!" "Fabian itu siapa, hah?! Kenapa kau akrab banget sama dia?!" "Dia cuma teman, Damar! Lepasin aku!" "Cuma teman?! Kau pikir aku bodoh?!" "Da-Damar... Apa yang kau lakukan?!" Namun Damar sudah tenggelam dalam emosinya. Jemarinya merobek paksa kancing kemeja gadis itu, satu per satu kancingnya beterbangan ke lantai. "Jangan! Damar, tolong!" Air mata Chelsie mengalir, tapi tangannya tak mampu menahan dorongan kasar lelaki itu. Semua terjadi begitu cepat. Suara gesekan kain, tubuh yang meronta, air mata yang mengalir tanpa henti. Dan akhirnya... semuanya hancur. Keheningan yang menyesakkan memenuhi ruangan setelah semuanya berakhir. Nafas Damar masih terengah, tubuhnya kaku, jari-jarinya masih mencengkeram sprei yang berantakan. Baru saat itu ia sadar... apa yang baru saja ia lakukan? Di depannya, Chelsie terdiam dengan tatapan kosong. Roknya sudah tersingkap, kemejanya terbuka berantakan, dalamannya entah ke mana. Air mata terus mengalir, membasahi pipinya yang pucat. Damar menatap tangannya sendiri, seolah baru sadar bahwa jemari itulah yang telah merusak segalanya. Ia mencoba mendekat, tapi Chelsie tiba-tiba menjerit dan melempar benda apa pun yang ada di dekatnya-bantal, gelas, bahkan jam meja yang nyaris mengenai kepala Damar. "Pergi! Jangan sentuh aku! Dasar monster!" Suaranya pecah dalam raungan penuh kebencian dan luka.