Story cover for DOSA DIAM by QueenCherryBee
DOSA DIAM
  • WpView
    Reads 106
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 106
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published May 09
Di balik pagar tinggi dan lantunan ayat yang terus mengalun, ada tempat yang tampak damai. Setiap hari diatur oleh jadwal yang sama, suara azan yang memanggil, dan wajah-wajah yang seolah tenang. Tapi ketenangan tak selalu berarti aman.

Beberapa datang ke tempat itu untuk mencari ilmu, sebagian untuk mencari arah. Namun ada yang datang membawa beban yang tak kasat mata, beban yang tak bisa ditinggal di luar gerbang. Di dalam kamar-kamar sempit dan lorong-lorong yang tak pernah benar-benar sepi, sesuatu mengintai. Bukan sosok. Tapi perasaan. Tekanan. Dendam. Dan rasa bersalah yang tak pernah padam.

Apa yang terjadi di masa lalu seolah terkubur rapi. Tidak ada yang berani membicarakannya, apalagi menanyakan. Tapi diam tidak pernah benar-benar memadamkan kebenaran. Ia hanya menundanya... sampai waktunya tiba untuk muncul dalam bentuk yang tak terduga.
Dan ketika suara-suara samar mulai terdengar saat malam tiba, ketika tatapan menjadi dingin dan doa-doa terasa hampa-seseorang tahu bahwa tempat itu tidak lagi menjadi tempat berlindung. Tapi medan perang yang sunyinya bisa membunuh siapa saja yang memilih tetap diam.
All Rights Reserved
Sign up to add DOSA DIAM to your library and receive updates
or
#66agama
Content Guidelines
You may also like
"Bisikan Senior di Lorong Sunyi" by apriani200
22 parts Ongoing
Namaku Amira, tapi aku lebih suka dipanggil Mira. Aku baru saja menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru di sebuah fakultas yang terkenal-atau lebih tepatnya, ditakuti-karena senioritasnya yang begitu kuat dan tak kenal ampun. Aku pikir setelah melewati masa PKKMB yang melelahkan itu, hidupku akan mulai berjalan normal, seperti yang kudengar dari cerita teman-teman. Tapi aku salah. Sangat salah. Keesokan harinya, saat pelajaran baru saja selesai, kami dipanggil oleh para senior. Pertemuan pertama berlangsung di dekat kolam perpustakaan yang rindang, tempat yang seharusnya menenangkan, tapi malah membuat dada ini berdebar tak karuan. Suasana terasa tenang, tapi mataku menangkap ada sesuatu yang tak biasa-sebuah bayang gelap yang mengintip di balik senyum mereka. Hari-hari berlalu, dan tempat pertemuan kami bergeser ke lorong yang sunyi dan gelap. Lorong itu seperti ruang antara dunia nyata dan mimpi buruk. Bau lembap yang tajam menusuk hidung, nyamuk beterbangan seperti bayangan yang tak pernah lelah mengawasi, dan lampu remang yang membuat setiap bayangan jadi dua kali lebih menyeramkan. Setiap kali kami dikumpulkan di situ, aku merasa seolah-olah ada mata yang mengintai dari kegelapan, membidik dan menilai. Bisikan-bisikan samar para senior, tatapan dingin yang menusuk tulang, membuatku bertanya dalam hati: apakah ini benar-benar untuk melatih mental, atau sesuatu yang jauh lebih gelap? Aku, yang tubuhnya lemah dan sering sakit, merasa terjebak di tengah tekanan yang menyesakkan. Di antara teman-temanku-Ani yang pendiam tapi kuat, Aini yang selalu cemas, Olifia yang berusaha tegar, dan Ratih yang tak pernah berhenti berharap-kami saling menggenggam tangan dan hati, mencoba menguatkan satu sama lain. "Tapi aku tahu, bisakah kami bertahan?" Bisakah kami tetap berdiri tegak saat bayang-bayang senior terus membayangi dan bisikan itu berubah menjadi ancaman? Atau akan kah kisah kami berakhir di lorong sunyi itu, di mana keberanian diuji dan ketakutan menjadi penguasa?
You may also like
Slide 1 of 9
Guy Next Door [Sunoo] | Completed ✓ cover
This Town Loves a Villain cover
Surat Untuk Takdir [ ON GOING ] cover
APARTMENT 127 [SUDAH TERBIT - PREORDER DIBUKA] cover
Ada Apa Dengan Waktu ? cover
ACADEMY: HEAVEN & EARTH cover
Behind the Silence cover
"Bisikan Senior di Lorong Sunyi" cover
Mantra Penghancur Moral cover

Guy Next Door [Sunoo] | Completed ✓

18 parts Complete

ⓘ Tidak ada hubungannya dengan tokoh asli maupun dunia nyata. ⓘ 100% Fiction ⓘ This book contains profanity, blood, etc. ⓘ Ignore typo(s) ⓘ Bromance Genre: Misteri - Thriller - Mystical - Criminal ___________________________________________ Tetanggaku selalu keluar rumah tepat pukul 11:59 setiap malam, tanpa pernah sekalipun meleset. Aku tak tahu ke mana ia pergi atau apa yang dilakukannya, tapi sejak ia datang sebagai penghuni di apartemen beberapa minggu lalu, banyak kejadian aneh yang terjadi. Bahkan sampai hari ini apartemen dikejutkan dengan seorang gadis yang melompat dari balkon rumahnya. Aku tak ingin percaya itu ada hubungannya dengan sikap aneh tetanggaku, tapi firasatku berkata sebaliknya .... ___________________________________________ - Completed ✓ - written on, 25 Maret 2025 - End: 26 Juni 2025 - Cover by @ninecarmen - cr some images: pinterest