Story cover for Always Choose You by neyszav
Always Choose You
  • WpView
    Reads 46
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 46
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published May 10
"makanya confess goblok, bukannya cemburu gak jelas gini"

Binar sudah berusaha sebisa mungkin untuk menjaga jarak dengan lelaki itu, tapi dunia selalu punya cara untuk mempertemukan mereka.  Ya, siapa lagi kalau bukan Harsa tetangga sekaligus kakak dari sohibnya yang menurutnya mempunyai aura mengintimidasi dengan mata yang selalu menatapnya tajam. Harsa seolah sudah membangun benteng permusuhan yang tinggi untuk gadis itu, bahkan sebelum Binar mendekat untuk menyapanya. Sehingga perasaan takut dan segan untuk mengakrabkan diri Binar ke Harsa rasanya sangat amat susah dan sepertinya mereka tidak akan pernah cocok. Padahal....

"makin cantik kan dia bang, kasian deh lo gak bisa tiap hari ketemu dia hahaha"

"lo beneran gak mau ini sama dia? Buat gue saja kalo begitu ya?"

"cemen lo, beraninya liat dari jauh doang keburu di embat orang itu si doi"

"udah punya pacar sekarang dia bang"

"sudah putus itu dia, GASS SANAAA!"





10/05/25
All Rights Reserved
Sign up to add Always Choose You to your library and receive updates
or
#322mahasiswi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Be Yours cover
Stumbled Into You cover
36 days with you {saida} [End] cover
My Crush Boy Next Door cover
Roommate With Benefits cover
Moonstruck  cover
My love ' My Enemy [ END ] cover
ALRIN cover
Kakak Tingkat ✔ [COMPLETED] cover
LDR cover

Be Yours

5 parts Complete

"kenapa si vin? Kamu jahat banget! Aku salah apa? Gak ada cowok lain yang bersikap begitu kepacarnya sendiri!" ucap Risa yang lebih terdengar seperti isakan, karna pipinya sudah banjir dengan air mata. Risa menyeka air matanya lalu ia tertunduk mengingat sekilas bagaimana Ervin waktu itu menembaknya. "pa-padahal du-dulu kamu, yang ajak aku pacaran duluan!" Ervin hanya memandangnya tanpa minat, lalu melipat tangannya didadanya. "gak semua cowok yang ngajak pacaran itu bermaksud baik. Terutama gue!" ujar Ervin Risa langsung mengangkat wajahnya, menatap Ervin dengan bingung. "maksud kamu?" tanyanya tak mengerti. Ervin tersenyum miring, lalu ia mencondongkan tubuhnya kewajah Risa. "maksud gue..." ucapnya terpenggal lalu ia mengelus pipi Risa, membuat tubuh Risa menegang. Lalu Ervin mendekatkan bibirnya ketelinga Risa dan melanjutkan ucapannya. "gue pacaran sama lo, karena gue benci sama lo dan gue mau liat lo menderita!" Bagaikan kehilangan inhaler saat Risa sedang sekarat, begitu lah kondisinya sekarang sekujur tubuhnya membeku dan tak dapat digerakkan saat mendengarkan ucapan yang baru saja masuk kedalam telinganya. Ervin menegakan badannya dan melihat ekspresi Risa yang membatu dengan raut wajah terkejut, Ervin langsung pergi meninggalkan Risa sendiri.