Bisikan. Teriakan. Semua berpadu dalam distorsi.
Perempuan Lagu Lama, adalah kisah cinta yang lahir dari dentingan musik dan sunyi kota Bandung era 90-an.
Alya, gadis yatim piatu dengan suara selembut udara dini hari, menemukan pelarian dan penghiburan lewat dunia radio, serta lagu-lagu lawas yang menggema dari kaset-kaset tua.
Lalu hadir Erwin, vokalis band kampus beraliran grunge, dengan wajahnya yang teduh, tapi raungannya begitu menyayat.
Mereka...
Dua jiwa yang terluka, bertemu di tengah kerinduan dan nada-nada pilu.
Mereka jatuh cinta dalam senandung, berjalan dalam hujan, dan mencipta kenangan di bawah sorotan lampu panggung.
Tapi dunia tak pernah diam. Popularitas, masa lalu, luka batin, serta kejamnya takdir, mulai menggerogoti hubungan mereka perlahan.
Kisah ini bukanlah kisah romansa arus utama, melainkan kisah antara dua dunia yang bersatu karena musik, juga rasa kesepian yang akhirnya saling berjumpa.
Melancholy slice of life.
Tidak ada konflik berarti, hanya ruang bernapas bagi penulisnya agar tidak gantung diri.
Sekaligus sebuah puisi, untuk mereka yang mencintai dalam diam, kehilangan dalam terang, dan tetap menyimpan lagu lama dalam dada yang sesak.