"Fine, I'll admit it."
Suara Kiara bergetar, nyaris tak terdengar di antara jeda napasnya yang berat. Hening menggantung di antara mereka seperti kabut tebal yang enggan menghilang. Tatapannya menusuk, penuh luka, namun juga kejujuran yang tak bisa lagi ia sembunyikan.
"Aku akui semuanya," lanjutnya, kali ini lebih lirih, seolah kata-kata itu sendiri menyakitinya. "hanya demi kamu..." Kiara merasakan dadanya sesak, nafasnya tidak beraturan. "aku hancurkan benteng yang kubangun seumur hidupku, egoku, harga diriku... semua kubiarkan runtuh hanya demi kamu..."
Air matanya jatuh, satu per satu, tanpa bisa ia cegah. Bukan karena lemah, tapi karena akhirnya beban yang selama ini membelenggu hatinya terlepas. Perasaan yang ia simpan terlalu lama di balik senyum pura-pura dan sikap dingin, kini menyeruak begitu saja, telanjang dan rapuh.
"Kalau semua kekacauan ini... segala luka, kebingungan, dan perasaan yang nggak bisa kupahami ini-kalau itu yang kamu sebut cinta..."
Ia menatap orang di hadapannya, dan untuk pertama kalinya, ia tak menyembunyikan apapun.
"...then,I love you."
This is a story of four brothers.
The brothers who are ready to sacrifice their lives for each other in childhood but what will happen when they grow up and find their partners.
Will their partners also understand their love for each other or Will they try to create conflict between them?
It is a multicouple story. The story will involve brotherhood, bromance and romance at the same time.