Story cover for Suara yang membawa pulang by Aulia-Desmeka
Suara yang membawa pulang
  • WpView
    Reads 270
  • WpVote
    Votes 138
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 270
  • WpVote
    Votes 138
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published May 13
-"Pulang bukan selalu tentang tempat. Tapi tentang siapa yang tetap tinggal."


Arsilia selalu diam. Bukan karena dia tak peduli,
tapi karena ia terbiasa menjadi tengah-di antara suara yang keras dan yang selalu dibela.

Sebagai anak tengah, ia tak pernah menjadi pusat. Tapi ia melihat semuanya.
Dan ketika satu perjalanan keluarga yang seharusnya jadi liburan berubah menjadi ruang sunyi,
Arsilia menyadari:
kadang, untuk menyelamatkan yang paling kita sayangi... kita harus belajar bicara.

Sebuah kisah hangat tentang keluarga, suara yang lama dipendam,
dan keberanian kecil yang bisa menyatukan kembali hati yang retak.
All Rights Reserved
Sign up to add Suara yang membawa pulang to your library and receive updates
or
#178anakkedua
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
ANTARA DOA DAN RASA cover
Masih Ada Kamu di Setiap Luka [TAMAT] cover
Before I Knew Light cover
DESA PUNYA CERITA cover
Senandika : Titik Temu cover
Ruang yang Tak Pernah Jadi Rumah cover
A R S E A N A cover
Loli Itu Keponakanku cover
Cermin Retak  cover

ANTARA DOA DAN RASA

12 parts Ongoing

Setelah patah hati yang mengajarkan luka lebih dalam dari sekadar kehilangan, Lili bersumpah tak ingin jatuh lagi. Tapi takdir mempertemukannya dengan lelaki sederhana yang hadir tanpa janji manis tapi penuh makna. lelaki itu berbeda. Bukan hanya caranya mencintai, tapi juga arah doanya. Semakin dekat mereka, semakin jauh kenyataan membawa. Di antara senyuman dan air mata, mereka menyadari: cinta bisa tumbuh di mana saja, tapi tak selalu bisa tinggal. Ini adalah cerita tentang dua hati yang saling menemukan, tapi tak bisa memiliki. Bukan karena tak cinta tapi karena mereka terlalu percaya. Apakah rasa bisa tetap tumbuh meski arah tak sejalan? Atau justru mereka harus memilih, antara cinta yang hangat... atau keyakinan yang tak bisa dikompromi?