Lukisan yang Tak Pernah Ada
Karya: S. Kamto Armojo
Di sudut kota yang remang, seorang lelaki tua bernama Danang duduk di atas tikar lusuh, melukis masa depan orang-orang yang datang padanya. Lukisan-lukisannya bukan sekadar karya seni-mereka adalah ramalan, takdir, dan mimpi buruk yang menjadi nyata. Orang-orang datang membawa pertanyaan, luka, dan rahasia. Danang menjawabnya dengan kuas, warna, dan kanvas yang tak pernah berdusta.
Namun, siapa sebenarnya Danang?
Semakin dalam kisah ini menyelami kehidupan sang pelukis, terungkap bahwa dirinya menyimpan kepribadian ganda: Danang sang pelukis misterius dan Ferry, sosok lain dalam dirinya yang lebih muda, dominan, dan kadang mengambil alih kesadaran. Ketika seorang wartawan bernama Nara muncul dan menjalin hubungan emosional maupun fisik dengannya, batas antara kenyataan dan ilusi mulai kabur. Apakah Nara nyata? Atau hanya ciptaan dari jiwa yang kesepian?
Novel ini merangkai realisme psikologis, misteri, dan unsur mistik dalam satu narasi yang menghantui. Melalui lukisan-lukisan yang meramalkan kematian, pengkhianatan, cinta, dan kehampaan, pembaca diajak menyelami jiwa seorang pria yang perlahan kehilangan kendali atas dunia-dan atas dirinya sendiri.
Lukisan yang Tak Pernah Ada bukan hanya tentang takdir dan kegilaan, tapi juga tentang cinta yang samar, luka masa lalu, dan pertanyaan: siapa sebenarnya yang menciptakan siapa?
Dia Nala keenara, gadis cantik dengan hobi yang sangat unik yaitu, membuat masalah. Ia adalah anak yang nakal, jahil, dan sering sekali bertingkah. Semua orang mengenalnya sebagai gadis yang tak pernah bisa diam, selalu membuat keributan, selalu mengundang tawa dengan tingkah lakunya yang kadang keterlaluan.
Namun, di balik sikap nakal dan jahilnya, ada sebuah luka yang dalam. Luka yang bahkan hingga kini belum juga terobati. Luka yang dapat membuat ia bertingkah seperti itu.
Apakah mungkin, suatu saat nanti, Nala bisa berubah? Bisa melepaskan diri dari perangkap kebiasaannya yang selalu membuat masalah? Apakah takdirnya akan berubah, ataukah ia akan tetap terperangkap dalam siklus yang ia ciptakan sendiri?
Mungkinkah takdir baik akan memihaknya suatu hari nanti? Mungkin, Tidak ada yang tahu bukan?
•••
⚠️Warning
• Dilarang keras plagiat cerita.
• Jika ada persamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita yang sama itu hanya kebetulan semata tidak ada unsur kesengajaan di dalamnya.
• Hasil pemikiran dan ketikan sendiri.
• Banyak kata-kata kasar/umpatan