Story cover for Sampai akhir, hanya ada diriku, kan? by casbersua
Sampai akhir, hanya ada diriku, kan?
  • WpView
    Reads 320
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 320
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published May 16
Hakim tak pernah meminta dilahirkan, namun dunia seolah menjatuhkan vonis sejak ia membuka mata.

Setiap hari adalah ruang penghakiman, setiap tatapan adalah palu yang mengetuk luka.

Ia hidup di antara bayang-bayang dua nama yang tak pernah benar-benar mengakuinya, seorang ayah yang kembali ke rumah hangat bersama keluarganya, dan seorang ibu yang bahkan tak mengakui dirinya sendiri.

Keduanya berjalan pergi, meninggalkan Hakim dengan gelar yang tak ia pernah pilih, anak haram, anak gelap, anak dari dosa.

Mereka bilang ia kutukan, padahal ia hanya akibat dari cinta yang dibungkam dan nafsu yang tak bertanggung jawab.

Namun di mata manusia, yang berdosa bukan mereka yang menciptakan, melainkan dia yang terlahir dari kegelapan itu.

Apakah ini balasan dari langit?

Ataukah dunia hanya gemar menyiksa yang tak bersalah?

Hakim tak tahu.

Yang ia tahu, malam selalu lebih ramah daripada siang, dan mimpi adalah satu-satunya tempat ia bisa merasa hidup.
All Rights Reserved
Sign up to add Sampai akhir, hanya ada diriku, kan? to your library and receive updates
or
#707nct127
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
JEEVANA cover
Death Twice  cover
Jenderal Tawanan Kaisar  cover
S2: After Engagement  cover
Jenderal Muda [ShenGao] cover
MENJADI SUGAR BABY cover
My Wife Is Boy [BL] cover
Time cover
FATED LULLABY  cover
Di sebalik layar  21+ cover

JEEVANA

67 parts Ongoing

"Gue terpaksa nikah sama lo, demi bayi yang ada di perut lo." Kata-kata itu jatuh seperti pisau yang menancap tepat di hati Kiana Alisha. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia, kini hanya terasa seperti hukuman. Ia tidak diinginkan. Bukan sebagai istri, bukan sebagai seseorang yang layak dicintai. Pria di hadapannya, sosok yang dingin dan kasar, menikahinya bukan karena cinta-hanya karena tanggung jawab, Tatapan matanya tajam, seolah berkata bahwa semua ini hanya sementara. Bahwa setelah bayi itu lahir, segalanya akan berakhir semuanya. Namun, takdir selalu punya cara untuk mempermainkan hati manusia. Dalam kebencian, mungkin terselip perasaan yang tak terduga?