Langkah terakhir di lorong senyap
40 parts Ongoing Lorong itu gelap, sempit, dan seolah menelan cahaya. Setiap langkah memantul dalam keheningan, menciptakan ilusi bahwa seseorang-atau sesuatu-mengikuti dari belakang. Dindingnya dingin, berembun, dan penuh ukiran tak dikenal, seperti pesan dari mereka yang pernah masuk namun tak pernah kembali. Napas membeku di udara, dan detak jantung menjadi satu-satunya irama yang menemani.
Langkah terakhir bukan sekadar gerakan kaki ke depan. Itu adalah keputusan. Titik tak bisa kembali. Saat ujung kaki menyentuh retakan terakhir di lantai batu, lorong tampak berdenyut-seperti makhluk hidup yang tahu bahwa satu rahasia akan segera terungkap. Di depan, ada pintu kayu tua, sebagian terbuka, menghembuskan bau logam, darah, dan tanah basah. Di balik pintu itu: kebenaran, kematian, atau mungkin pembebasan.
Dan saat langkah terakhir itu diambil, lorong senyap... berbisik.