Story cover for Void by PemujaCaleHenituse
Void
  • WpView
    Reads 137
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 137
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published May 19
"Namanya tak tercatat dalam sejarah.
Tapi darahnya masih bergetar di dalam dunia ini."

Kim Rok Soo hanyalah seorang hunter rank-F.
Tidak punya bakat. Tidak punya kekuatan. Tidak punya masa depan.
Tapi saat sebuah misi kecil mengubah segalanya, ia mulai mendengar nama yang asing-
Nama yang terasa terlalu dekat: Cale Henituse.

Di dunia yang dikendalikan oleh sistem, nilai manusia ditentukan oleh kekuatan.
Tapi bagaimana jika seorang anak biasa menyimpan jiwa seorang pahlawan yang pernah menyelamatkan dunia... lalu dilupakan?

Sekarang, dia kembali.
Bukan untuk jadi pahlawan.
Tapi karena kedamaian tak akan pernah datang...
Jika mereka yang ia sayangi kembali terluka.
All Rights Reserved
Sign up to add Void to your library and receive updates
or
#129pemula
Content Guidelines
You may also like
Omniscient Trash View Point by Yuma_W_A_G_N
152 parts Ongoing
Hal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kastil hitam dengan tumpukan permata, berlian dan batangan emas. Lalu bertemu Dewa kematian dimimpi. "Fuc-" "Bukan aku..." "Hah?" "Kubilang bukan aku... aku tidak tau, aku bahkan kesulitan menghubungimu. Dan aku yakin ini terakhir kalinya aku bisa menghubungimu sampai lama nanti jadi mari persingkat. ehem.. akan ada kiam-" "Bajingan Gila!!" "Tu-tunggu Cale!!! Jangan melemparku!! Lingkunganmu sekarang agak gil- kyaaa!! Aku membawa bantuan!! dan kami memberimu berkah untuk mempermudahmu!! Agh!!" "Siapa bantuannya?" "Aku juga membawa kantong spasialmu, bantuanmu si lobak pu-" "Mati sialan!!!" Dan begitulah bagaimana Cale mencari cara untuk kembali kedunianya sambil menyelamatkan (mengacaukan) dunia dan memanfaatkan berkah yang berlebihan (dengan menjarah) dari para dewa. Hanya Fanfiction dimana tokoh dan novel tetap milik mereka yang menciptakan~~ Special Thanks For~~~ Trash Of The Count's Family ©Yoo Ryeo Han Omniscient Reader's Viewpoint ©Sing Shong Nyahahahaha Oh dan ada sedikit tentang~ The S-Classes That I Raised © Geunseo S.e.d.i.k.i.t oke!? Dan aku membuat versi inggrisnya di AO3 Silahkan lihat alamatnya di profilku~~ Terjemahan spanyol : https://www.wattpad.com/1541560082?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=6a6k5c9v17
You may also like
Slide 1 of 8
Lout of Count's Family || Vol. 1 cover
Omniscient Trash View Point cover
Sister know the best [trash of the count family fanfic] cover
Curious Strawberry  cover
Cale being an amazing dad for his kittens  cover
The Birth of a Villain cover
Beloved Man Of The God's cover
The Henituse Twins cover

Lout of Count's Family || Vol. 1

4 parts Ongoing

Seseorang yang tidak menginginkan apa pun selain bersantai dan melepas lelah harus menggunakan kecerdasan dan tipu dayanya untuk bertahan hidup dalam novel fantasi yang dibacanya. Pernahkah Anda bermimpi terbangun di dalam sebuah novel? Bagi Kim Roksu, mimpi ini menjadi kenyataan saat ia menemukan dirinya berada di posisi Cale Henituse, putra seorang bangsawan yang malas dan suka minum anggur--dan menjadi samsak tinju bagi pahlawan yang ditakdirkan dalam novel tersebut. Bertekad untuk menghindari nasib buruknya, Cale Henituse yang baru ini bersumpah untuk menulis ulang ceritanya, dengan tujuan untuk menjalani kehidupan yang santai jauh dari tindakan heroik dan pemukulan yang tak terelakkan. Namun jalan menuju kehidupan yang damai dipelintir oleh ironi. Saat Cale merencanakan pelariannya dari takdir, ia secara tidak sengaja mengumpulkan sekelompok sekutu ajaib yang beraneka ragam--termasuk seekor bayi naga yang sombong dan dua kucing pengubah bentuk yang nakal. Setiap upaya untuk menghindari kepahlawanan semakin menjeratnya dalam pusaran petualangan yang tak terduga, membuktikan bahwa terkadang pahlawan terbaik adalah mereka yang menolak panggilan tersebut.