8 parts Ongoing Di sepanjang kisah ini,
Jangan jatuh cinta kepada siapapun dulu, ya?
***
Sekolah adalah tempat yang luar biasa magic. Disana kita dikenalkan dengan berbagai bidang akademik, diajarkan untuk bisa berpikir secara logic, dan diberitahu rasanya bersaing dengan orang-orang yang ingin menjadi yang terbaik. Seperti kisah Inkara dan Satya. Dua anak manusia yang sangat ambis dalam mengejar nilai sempurna. Mereka yang haus validasi atas kemampuan akademik, dipertemukan di sebuah sekolah. Satya, dia selalu lebih unggul dari Inkara, dan itu selalu membuat Inkara kesal. Tapi rasa kesal yang dirasa oleh Inkara, bukan benar-benar rasa kesal. Rasa kesal itu, seolah bereinkarnasi menjadi sesuatu yang lebih dalam. Sesuatu yang sulit dijelaskan lewat kata. Apa sebenarnya yang Inkara rasakan? Apakah Inkara malah mulai menyukai Satya? Apa Inkara jatuh cinta? Kalau benar itu adanya, maka, ada baiknya dihapus saja rasa itu. Karena akan muncul sebuah pertanyaan sulit bila itu semakin Inkara rasa.
'Apakah dua anak manusia yang ambis dan fokus mengejar nilai terbaik dan ranking tertinggi bisa menyisihkan waktu untuk sesuatu yang tidak terlalu penting yang disebut cinta??'
***
"Aku cinta ke dia, tapi dia gak perlu tau kalau aku cinta ke dia. Karena cinta gak harus saling tau akan kehadirannya. Berlaku seolah tak ada apa-apa, dan cukup ada di hari-hari nya. Itu adalah cara aman ku untuk mencintai nya, tanpa harus membuat suatu perubahan."
-Inkara Syifa Ayumi