Story cover for Pasar Gaib by Frundexil
Pasar Gaib
  • WpView
    Reads 3,299
  • WpVote
    Votes 314
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 3,299
  • WpVote
    Votes 314
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published May 20
Di sebuah lapangan kosong yang hanya hidup pada malam-malam tertentu, tersembunyi pasar malam yang tak seharusnya ada.

Raka, seorang mahasiswa antropologi, tertarik menelusuri kisah urban legend tentang Pasar Malam Senin Wage pasar gaib yang hanya muncul untuk mereka yang "terpanggil". Tapi sejak kunjungannya, realitas mulai retak: tiket misterius muncul, wajah-wajah asing menatap dari cermin, dan suara gamelan berdenting saat malam tiba.

Saat ia menyelami masa lalu kelam pasar itu dan bertemu sang juru kunci, Raka dihadapkan pada pilihan mengerikan: mengorbankan seseorang... atau dirinya sendiri.

Namun cerita ini tidak berhenti pada Raka. Karena wajah terakhir...

mungkin milikmu.

Satu kali masuk. Tak ada jalan keluar. Sekarang giliranmu membawa wajah baru.
All Rights Reserved
Sign up to add Pasar Gaib to your library and receive updates
or
#217creepy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 7
Perjamuan Keempat Belas cover
CREEPY PASTA - URBAN LEGENDS✔ cover
Creepypasta cover
Creepypasta! [COMPLETED] cover
Once Upon A Time cover
Misteri di Balik Kabut Gunung Salak cover
Terjebak di Pasar Anjaya Bawakaraeng cover

Perjamuan Keempat Belas

13 parts Complete Mature

Tak semua yang duduk di meja itu masih hidup. Tak semua yang hadir, datang dengan kemauan sendiri. Setiap malam bulan gelap, keluarga besar Raka berkumpul di rumah leluhur yang terkubur waktu dan debu. Di sana, mereka mengulang sebuah perjamuan kuno-tanpa kata, tanpa cahaya selain lilin, dan tanpa alasan yang pernah dijelaskan. Saat Raka datang untuk pertama kalinya, ia ditempatkan di kursi terakhir. Keempat belas. Tapi piringnya selalu kosong, dan tidak seorang pun menyapanya. Ia berpikir itu hanya tradisi aneh... sampai ia menemukan foto seorang pemuda yang wajahnya mirip dengannya-seseorang yang seharusnya duduk di tempatnya.