Story cover for Hening Yang Menyebut Namamu by indrosphile
Hening Yang Menyebut Namamu
  • WpView
    Reads 49
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 49
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 9
Ongoing, First published May 20
- sebuah kisah tentang luka, cinta yang tak bersuara, dan janji yang akan diuji oleh masa lalu.

Aira Yukishiro terbiasa hidup dalam kesunyian. Gadis yang dikenal dingin dan tak tergoyahkan itu menyimpan retakan yang tak tampak-sejak kepergian kakaknya, Hikaru, yang tak pernah benar-benar ia pahami atau sembuhkan. Hidupnya berjalan datar, hingga satu nama datang membawa warna baru: Riku Tachibana.

Berisik, sarkastik, dan kelewat santai, Riku perlahan menembus dinding es Aira-bukan dengan kalimat puitis, tapi dengan kehadiran yang hangat dan candaan bodoh yang tak pernah gagal membuat Aira mengalihkan pandangan. Tanpa sadar, Aira mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Nyaman, tapi juga menakutkan.

Namun, Riku menyimpan rahasia yang jauh lebih gelap dari yang Aira kira. Masa lalu tentang keluarga yang hancur, tanggung jawab sebagai kakak yang gagal, dan kehilangan yang meninggalkan luka permanen. Saat Aira dan Riku mulai saling membuka hati dan membuat janji untuk tidak saling meninggalkan, masa lalu itu mulai mengetuk kembali.

Dan ketika dunia mulai memisahkan mereka dengan cara yang tidak adil, satu pertanyaan tersisa:

Bisakah dua jiwa yang pernah hancur tetap saling genggam, ketika kebenaran yang datang tak bisa mereka selamatkan bersama?
All Rights Reserved
Sign up to add Hening Yang Menyebut Namamu to your library and receive updates
or
#170short
Content Guidelines
You may also like
𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮 || 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 by alurrida_
18 parts Ongoing
"Tentang cinta yang datang, pada titik pertemuan yang tak pernah direncanakan." ⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆ Rama dan Aida, dua orang insan yang tak sengaja bertemu, ketika takdir sedang mempermainkan keduanya dalam tabu. Tabu yang tak pernah mereka sadari. Tentang rumah yang rusak, cinta pertama yang retak, dan dunia yang seolah tak pernah berpihak. Hingga di sebuah titik pertemuan itu, mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang tak pernah mereka sadari, tak terlihat, bahkan tak sempat terucap. Perasaan asing yang membingungkan, melelahkan, namun juga ikut menguatkan. Seolah obat, yang mampu mengeringkan luka lama akibat kekecewaan, kerinduan, serta ketidakberdayaan. Ya, sebuah cinta telah hadir disetiap inci hati mereka. Memberikan getar dan degup yang belum pernah dirasa. Namun disaat yang bersamaan, takdir kembali membuka permainannya. Mengusik masa lalu hingga perlahan menorehkan luka baru, dikedua hati yang baru saja merasakan cinta. Apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka tetap akan mempertahankan perasaan yang perlahan membesar itu? Atau malah terperangkap dalam permainan takdir yang didasari oleh masa lalu yang kelam? Mari kita lihat bersama! ⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆ "Aku, menemukan mata Bunda dikedua matanya. Namun sepertinya, takdir tak mengizinkannku untuk terus menatap netra itu sepanjang nyawa." -Rama Kanziano Azrandra "Dan pada akhirnya, hidup hanya tentang datang dan pergi, mengenal lalu melupakan, serta bahagia kemudian terluka. Bukankah seperti itu cara kerja dunia?" -Andana Raidani Putri Update: Hari tidak tentu tapi 1 minggu update 2 kali
You may also like
Slide 1 of 8
GALELIA cover
𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮 || 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 cover
Hujan di masa lalu cover
TAKDIR KELIMA || TXT cover
Saat Cinta Tak Terucap cover
Kakak Tiriku cover
Bunuh Saja Aku Tuhan cover
This Town Loves a Villain cover

GALELIA

7 parts Ongoing

Dua hati asing, dua dunia berbeda. Elia-gadis dingin yang terlalu sering disakiti. Galvin-cowok baru yang datang dengan senyum seenaknya, tapi tatapannya hangat seperti rumah. Hubungan mereka dimulai dari kepura-puraan. Hanya kontrak, hanya sandiwara. Tapi bagaimana jika sandiwara itu mulai terasa nyata? Bagaimana jika hati mulai berharap lebih, saat semua harusnya hanya sebatas peran? Di tengah tatapan dunia yang menghakimi, dan bayang-bayang masa lalu yang belum selesai- Elia dan Galvin harus memilih: melanjutkan kebohongan, atau mengakui... bahwa mereka mungkin benar-benar saling jatuh.