Story cover for BOM PIKIRAN!!! by fauzankarno
BOM PIKIRAN!!!
  • WpView
    Reads 96
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 39
  • WpView
    Reads 96
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 39
Ongoing, First published May 21
Kita sekarang gak lagi hidup di era argumen, tapi DISTRAKSI.

Simulasi hari ini udah sulit ditembus pake argumen halus.

Kita butuh "BOOM!" untuk minimal meninggalkan retakan di pikiran orang-orang yang masih hidup.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add BOM PIKIRAN!!! to your library and receive updates
or
#15lifestyle
Content Guidelines
You may also like
Tutorial Berpikir Benar untuk Pemula by Irwansight
51 parts Complete
Saat ada tsunami, kita nyari objek paling kuat untuk dipegangi. Karena kita berharap dengan memegangnya, kita bisa selamat. Saat berlayar di laut, melihat mercusuar adalah hal yang istimewa, karena dia penunjuk arah dan memberi isyarat bahwa kita sudah dekat dengan dermaga. Begitupun dalam berargumen, boleh saja kita ini awam, boleh saja kita ini bukan ahlinya, tapi kita wajib memegang referensi yang memiliki bukti valid terkait hal yang sedang dibahas, karena kita berharap adanya rasa aman setelah mengetahuinya. Kita juga bisa berargumen menggunakan referensi tersebut dengan baik tanpa emosi. Kenapa banyak orang yang tersasar di gurun lalu meninggal? Ya memang mereka kehausan dan kelaparan. Lalu apa alasan lainnya? Karena saat di gurun, mereka berpatokan pada gunung pasir tertinggi yang mereka lihat, kemudian mereka mencoba untuk menaikinya dengan harapan pandangan mereka jauh lebih luas dari sebelumnya. Tapi mereka tidak sadar bahwa sebelum sampai ke gunung pasir tertinggi itu, angin kencang telah menghembuskan pasirnya dan gunung yang dimaksudkan sudah tidak ada lagi, berpindah posisi ke tempat lain. Saat ia menuju ke gunung itu, angin berhembus kencang lagi, begitu seterusnya. Orang yang tidak bersumber pada referensi valid, ia seperti orang yang ada di gurun itu. Bedanya, orang di gurun mati fisiknya. Kalau dia, mati akalnya. Itulah gambaran yang bisa gw tulis untuk mengawali kata pengantar buku ini. Tanpa sumber referensi yang valid, kita akan terhembus kemanapun angin keributan itu berarah. Buku ini pastinya banyak kekurangan, karena ditulis oleh pemula. Karenanya, segala kritik dan saran yang membangun akan selalu ditunggu agar terpeliharanya ilmu pengetahuan yang bersih dan dapat diwariskan sebaik mungkin kepada generasi penerus bangsa (yang ga ada aplikasi tiktok di hapenya). Oh ya, gaya bahasa yang digunakan pada tiap bab akan berbeda, tergantung mood yang menyertai penulisnya.
You may also like
Slide 1 of 10
Breath cover
-JUANDRA MAHENDRA - cover
BERAGAMA SEPERTI POLITISI cover
HAK UNTUK BUNUH DIRI cover
Prae-Mortem [SOLAR]√ cover
Full Moon (TAMAT) cover
RIVER FOR BEGINNER cover
Behind The Smile (TERBIT) cover
Tutorial Berpikir Benar untuk Pemula cover
I Wanna Die Soon (Beginning)✔️ cover

Breath

32 parts Complete

Setiap orang yang hidup itu bernapas, tapi tidak semua orang yang bernapas itu hidup. #sliceoflife-campuslife