Story cover for Butterfly Nebula by ChibiiChibaa
Butterfly Nebula
  • WpView
    Reads 10
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 10
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published May 21
"Pernah ngerasa rumah bukan tempat paling aman buat pulang?"

Alethea Mireille adalah gadis yang tumbuh di antara dinding-dinding yang terlalu sunyi dan suara-suara yang terlalu bising. Ia memiliki bakat melukis yang luar biasa dan semua orang mengaku bangga akan hal itu.

Tapi di balik pujian dan senyuman, ada hal-hal yang tak bisa dilihat mata biasa, tekanan yang diselubungi perhatian, luka yang dibungkus cinta dan rasa bersalah yang ditanamkan pelan-pelan, seperti benih di tanah retak.

Di matanya, rumah bukan tempat perlindungan.
Kekasih yang katanya mencintainya, bukan tempat berlabuh.
Dan dunia yang memujinya, terlalu asing untuk dijadikan tempat berpijak.

Lewat coretan kuas dan warna yang tak selalu cerah, Elmira mencari satu hal sederhana, kebebasan untuk merasa aman menjadi dirinya sendiri.

Namun, dalam dunia yang terlalu pandai menyamar sebagai cinta, apakah ada ruang tersisa untuk pulang?
All Rights Reserved
Sign up to add Butterfly Nebula to your library and receive updates
or
#11eventmenulislovrinz
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
RUMAH?  cover
ALEENA'S LIFE cover
STRESSED [TERBIT] cover
BROKEN : The secret of life cover
attention | 00 line cover
Obstinate  cover
Kesedihan [SELESAI] cover
HEART OF FIRE [End] cover

RUMAH?

21 parts Ongoing

🪻Rumah?🪻 Sebuah kisah tentang kehilangan arah, pencarian makna rumah, dan keberanian untuk sembuh. Kadang... rumah bukan tempat untuk pulang. Tapi tempat yang justru membuatmu ingin lari sejauh-jauhnya Alletha Vellyn Giandara, gadis remaja yang seharusnya bisa tertawa bebas seperti anak lainnya. Tapi hidupnya... tak seindah itu. Dibalik senyum tipisnya, tersembunyi luka yang dalam-terlalu dalam untuk anak seusianya. Ia tumbuh dalam keluarga yang lebih sering membuatnya merasa kecil, tak dihargai, bahkan dilupakan. Baginya, keluarga bukan lagi rumah. Rumah bukan lagi tempat nyaman. Dan cinta? Entah sejak kapan berhenti ia percaya. Namun di tengah kekacauan, hadir satu sosok yang melihat Alletha bukan sebagai beban... tapi sebagai seseorang yang layak diperjuangkan. Perlahan, gadis itu mulai mengenal rasa hangat yang hampir ia lupakan-dipeluk, bukan dipukul... didengarkan, bukan dihakimi. "Ternyata, rumah bisa berbentuk seseorang. Seseorang yang tahu caranya memeluk luka tanpa harus menanyakan asalnya."