Aku tidak bisa mengelak terkait hidup yang terus tumbuh dan berkembang, tentang kehidupan yang berisi pertemuan dan perpisahan. Senyum yang ku ukir sore itu, ternyata harus ku tutup dengan deraian air mata dan patah hati yang tiada tara.
Ku nikmati rasa sepi tanpa nya, dering telfon yang selalu menemani kini mulai berganti dengan suara alunan musik dari salah satu band yang cukup terkenal di kalangan anak muda. sejak kapan anak sebucin ini mendadak menjadi penikmat musik indie?
Kepakan sayap kupu-kupu memang tampak cantik tuk sesaat, namun kita terkadang lupa. Dari keindahannya yang saat ini berhasil ia capai, dulunya kupu-kupu adalah seekor ulat yang di pandang menjijikan oleh sebagian orang.
"Aku tidak menggantungkan hidupku sepenuhnya kepada cinta, tapi cinta yang membawaku terus hidup, aku ingin terus bersama setelah kata perpisahan kemarin, apa itu salah?"
"Tidak ada yang salah, tapi jadikan yang kemarin pelajaran ya, kalau segala sesuatu itu harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum kamu kehilangan tuk selamanya."
Terus tumbuh, meskipun jatuh, perjalanannya masih cukup jauh tuk di tempuh.
Meninggal dunia hanya karena terpeleset di kamar mandi? Dengan kondisi tubuh yang sebenarnya tidak terdapat luka sama sekali? Yang benar saja?!
Namun, itulah faktanya. Seorang gadis di paksa menerima takdirnya harus mengalami kejadian transmigrasi setelah mengumpati sebuah novel yang tengah booming. Novel yang menurutnya sangat gila!
Niat hati ingin mendinginkan kepalanya dengan mandi. Ia justru malah terpeleset dan pantatnya mencium lantai dengan kondisi terduduk.
Siapa sangka, ketika dia membuka mata. Ia di kejutkan dengan terkurung di dalam sebuah kamar yang sangat gelap? Seorang diri, dan hanya ditemani oleh ingatan yang berlangsung sangat singkat dan blur?!
"Gue benci lu!" pekik Sheane dengan suara lantang. Bukan merasa tersinggung, pemuda itu justru malah tersenyum lebar. "Iya, aku juga sangat amat mencintaimu sekali, Love."
Kalau sudah begini, bagaimana cara dia lepas dari obsesi gila sang Protagonis ini?!