Story cover for WOLF : MALAM PURNAMA 🌕 by anggnindhlstr22
WOLF : MALAM PURNAMA 🌕
  • WpView
    Reads 3
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 3
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 22
Suara lolongan menembus malam.

Langkah kaki yang berat membelah tanah basah, menyisakan jejak cakar yang dalam. Di tengah hutan lebat yang tak pernah disebutkan di peta manapun, seekor serigala besar berdiri di atas tebing, menatap bulan yang penuh dan bulat sempurna. Matanya menyala keemasan, mencerminkan bayangan masa lalu yang masih menghantui.

Di belakangnya, sebelas siluet menyatu dalam kegelapan. Mereka bukan hewan biasa. Mereka adalah makhluk terkutuk yang menyatu dengan roh serigala, hidup antara dua dunia.

Dan malam ini seperti setiap malam purnama, mereka kembali menjadi siapa mereka sebenarnya. Bukan manusia, bukan monster. Tapi warisan dari darah kuno yang tak pernah bisa dimusnahkan. Sejauh mata memandang, hanya hutan, kesunyian, dan aroma darah yang menempel di udara.

"Waktunya hampir tiba," gumam pemimpin mereka. Suaranya berat, menggema ke dalam malam. Dan di tempat lain, seorang gadis bermimpi tentang mata emas dan dunia yang tak pernah ia kenal.

📌 Start : 23/05/2025
All Rights Reserved
Sign up to add WOLF : MALAM PURNAMA 🌕 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] by AYA_MNK
24 parts Ongoing
🥀Cerita ini 100% karangan dari saya sendiri jadi mohon di hargain, jika memang tidak suka maka tidak usah di baca dan jika suka jangan lupa beri vote dan komen yaksss!!! ⚠️ INGAT DI LARANG PLAGIAT, COPY PASTE, MENIRU, MENJIPLAK, ATAU SEJENIS NYA. DON'T! Saya mungkin tidak tahu tapi allah tahu. Rintik hujan perlahan jatuh dari langit kelabu, tetesannya menimpa tanah kering dan retak, menciptakan lingkaran-lingkaran kecil yang segera lenyap bersama debu. Namun tak lama, langit seolah tak sanggup lagi menahan kesedihannya. Hujan turun semakin deras, membasahi tubuh seorang gadis yang berdiri diam di tengah kehancuran. Luka menganga di hampir seluruh kulitnya, darah mengalir perlahan, menyatu dengan air hujan yang mengalir di tanah. Namun ia tetap tak bergerak. Pandangannya kosong, tatapan hampa tanpa harapan, seolah jiwanya telah pergi jauh meninggalkan raganya yang lelah. Di sekelilingnya, dunia yang dulu penuh kehidupan kini tinggal puing dan arang. Tanah yang dulu dihiasi hamparan rerumputan hijau telah terbakar hingga hitam dan tandus. Pohon-pohon yang dulunya menjulang kokoh kini rebah, patah, dan hangus, tak menyisakan satupun daun yang selamat. Segala yang dulu indah, kini lenyap tanpa jejak, tersapu oleh sesuatu yang lebih kejam dari waktu, kehancuran yang tak memberi ampun. "Aku menghancurkan semuanya ... Aku seorang monster!" bisiknya lirih, dan setetes air mata mulai mengalir keluar dari ujung matanya, tak bisa dibedakan apakah itu air hujan atau air penyesalan. "Aku menyakiti orang-orang, aku membunuh orang tak bersalah ... Aku benar-benar seorang monster!" Air matanya menetes, bercampur dengan darah dan hujan. Dan dari bibir pucatnya, hanya satu kalimat yang terus berulang kali dia ucapkan, seperti sebuah mantra penyesalan yang tak berujung. "Maaf ... maafkan aku ... maaf ...." Dibuat : Sabtu/31/Mei/2025 Selesai : ??? Written by :AYA_MNK ©hak cipta dilindungi Allah SWT
Xagala by FanisaSibarani
14 parts Complete
Sosok yang tampaknya lahir ke dunia hanya untuk menghancurkan apa pun yang ia sentuh. Xakia tidak pernah bisa melupakan bagaimana tatapan mata itu berubah menjadi sesuatu yang lebih mengerikan pada malam jembatan. Bagaimana ia hampir kehilangan segalanya. Dan bagaimana semuanya berakhir dengan satu pukulan keras satu hantaman yang membungkam monster itu. Gala, pria yang muncul entah dari mana, adalah sosok yang penuh misteri. Setelah malam itu, Xakia mulai melihatnya lebih sering. Selalu di tempat-tempat yang tidak seharusnya ia ada. Selalu dalam situasi yang tidak bisa dijelaskan. Seolah-olah ia adalah bayangan yang mengikuti Xakia, seseorang yang tahu lebih banyak dari yang seharusnya. Sekarang, di bawah hujan yang mengguyur tanpa henti, mereka kembali bertemu. Xakia menatap Gala dengan mata yang penuh pertanyaan. "Kenapa kau selalu muncul? Apa yang kau inginkan dariku?" Gala menghela napas, menyapu rambut basahnya ke belakang. "Aku tidak menginginkan apa pun." Suaranya tenang, tapi ada sesuatu di baliknya sesuatu yang tidak Xakia mengerti. "Lalu kenapa kau memukulnya?" Xakia menatap tubuh yang tak bergerak di tanah, darahnya bercampur air hujan, mengalir menuju lubang drainase di pinggir jalan. Gala tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap tubuh itu sejenak, lalu berbalik menghadap Xakia. "Karena jika aku tidak melakukannya, kau tidak akan pernah bisa lari." Ketegangan di antara mereka begitu pekat, seolah udara sendiri menahan napas. Lalu, sirene polisi mulai terdengar di kejauhan. Lampu merah dan biru berpendar di balik rintik hujan. Gala menatap Xakia dalam-dalam. "Kita harus pergi. Sekarang." Dan tanpa menunggu jawaban, ia menarik tangan Xakia, membawa gadis itu pergi dari malam yang akan mengubah hidup mereka selamanya.
You may also like
Slide 1 of 8
TRAP-Infernal Night cover
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] cover
Threads Of A Broken Fate cover
Kingdom In Ashes  cover
Xagala cover
ARTHEMYTH : The wolf, The curse, and The tears. cover
Beyond the Grave, Beyond the Sky cover
Misteri di Balik Kabut Gunung Salak cover

TRAP-Infernal Night

8 parts Ongoing Mature

Dalam gelapnya malam, bayangan-bayangan merayap dengan lembut, seolah bisikan dari nagarai kegelapan yang tak terbayangkan. Setiap desiran angin membawa aroma ketakutan, dan suara gemerisik dedaunan menjadi lagu pengantar bagi para makhluk yang merangkak keluar dari persembunyian mereka. Malam itu seperti selimut hitam yang menutupi dunia, menahan napasnya di tepi kegelapan. Setiap langkah terasa berat, seolah tanah di bawah kaki dipenuhi dengan rahasia yang terpendam. Teror menyelimuti udara, menyusup ke dalam jiwa, dan membuat setiap detik terasa seabad lamanya. Dari sudut-sudut yang tidak terlihat, makhluk-makhluk itu muncul, dengan mata yang bersinar seperti bara api, siap menguji ketahanan hati yang terketuk oleh rasa takut. Mereka adalah pengingat bahwa dalam setiap kegelapan, ada sesuatu yang menunggu untuk melawan cahaya, dan dalam setiap malam yang mencekam, teror adalah raja yang berkuasa. Huang Junjie Xia Zhiguang Guangjie Misteri, Hororr, Dark Fantasy