8 parts Ongoing Arkan bukan tak berani mencinta. Ia hanya selalu kalah oleh waktu.
Setiap hari, ia bertemu dengan Hana-rekan kerja yang lembut, penuh tawa, dan diam-diam jadi pusat hidupnya. Tapi rutinitas, tanggung jawab, dan rasa takut membuat semua rasa itu terjebak di tempat yang sama: di antara tumpukan pekerjaan dan diam yang tak pernah selesai.
Setiap malam, Arkan sering melihat bayangan perempuan di kaca mejanya. Sosok itu tampak seperti Hana, tapi tak punya nama, tak punya masa lalu. Hanya hadir saat dunia sudah sepi.
Perlahan Arkan sadar, bayangan itu bukan sekadar ilusi-melainkan perasaan yang tak pernah ia ucapkan. Cinta yang hidup di dunia lain, tempat kata-kata tak pernah sampai.
Saat Hana hampir pergi selamanya, Arkan harus memilih: tetap menjadi lelaki yang menunda segalanya, atau berani memanggil nama yang selama ini hanya ia sebut dalam hati - meski mungkin, sudah terlambat.