Story cover for Dark Lies by bluusoobie
Dark Lies
  • WpView
    Reads 861
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 10
  • WpView
    Reads 861
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 10
Ongoing, First published May 27
3 new parts
DARK SERIES [ iii ]
copyright, bluusoobie 2025.

21+ | Lilana Martada tidak pernah percaya pada laki-laki. Baginya, semua laki-laki sama saja: pandai membual, gemar melukai, dan hidup hanya dengan nafsu. Ia membenci hubungan, menolak kencan, dan menjauh dari segala bentuk ikatan yang bisa menjeratnya. Dunia bagi Lilana lebih aman ketika ia berdiri sendiri.

Namun segalanya berubah ketika ia bertemu dengan Jeriah Van De Jong---seorang lelaki serampangan dengan pesona yang terlalu sulit diabaikan. Wajahnya tampan luar biasa, tatapannya menjerat, dan setiap kata yang keluar dari bibirnya begitu meyakinkan ... meski Lilana tahu, di balik semua itu hanya ada kebohongan. Jeriah adalah pria yang mahir berbohong, bahkan hidupnya sendiri dibangun dari kebohongan.

Pertemuan mereka adalah benturan dua jiwa keras: seorang perempuan yang membenci lelaki pembohong, dan seorang lelaki yang tidak bisa hidup tanpa kebohongan. Lilana tahu, Jeriah adalah malapetaka yang seharusnya ia jauhi. Tetapi, entah mengapa, semakin ia membencinya, semakin dalam ia terseret ke dalam pusaran yang dibawa pria itu.

***

Dark Lies,
Nara Jannè.
All Rights Reserved
Sign up to add Dark Lies to your library and receive updates
or
#2lies
Content Guidelines
You may also like
Whispers of the Forgotten  by SeannaLeva
12 parts Ongoing
Karya ini adalah hasil dari proses kreatif saya. Dilarang menyalin, menerjemahkan, atau mengambil bagian mana pun tanpa izin. Hargailah karya orang lain sebagaimana kamu ingin karyamu dihargai. Yang suka misteri, mari merapat! Karna aku yakin misteri ini cukup membuat kalian penasaran dan dag dig dug ser! selamat membaca!! Sinopsis: "Kau tidak pernah benar-benar pergi, Edmund... Kau hanya lupa bagaimana cara kembali." Ketika Edmund Graves menerima warisan Whispering Manor, sebuah rumah tua yang telah terbengkalai selama puluhan tahun, ia mengira ini hanya properti kosong yang ditinggalkan oleh bibinya yang tak pernah ia kenal. Namun, sejak malam pertama, ia menyadari bahwa rumah ini tidak pernah benar-benar kosong. Bisikan terdengar dari dinding. Bayangan bergerak sendiri. Dan di dalam cermin, ia melihat sesuatu yang bukan dirinya-sesuatu yang menunggunya kembali sejak lama. Lalu, ia bertemu dengan Elara Moreau. Seorang wanita misterius yang tampaknya tahu lebih banyak tentang rumah ini dibanding siapa pun, tetapi ada sesuatu yang tidak beres dengannya. Penduduk desa tidak mengenalnya. Seakan-akan ia tidak pernah ada. Saat ia mencoba menggali masa lalu rumah ini, ia menemukan sebuah buku harian dengan nama Selene Vale tertulis di dalamnya-wanita yang telah menghilang dari sejarah desa lebih dari seratus tahun yang lalu. Semakin Edmund mencari jawaban, semakin ia terjebak dalam ingatan rumah ini-memori yang tidak seharusnya diungkap, rahasia yang terkubur dalam bayang-bayang waktu. Dan perlahan, ia menyadari sesuatu yang lebih mengerikan. Ia tidak hanya mewarisi rumah ini. Ia dipanggil kembali. Sebab rumah ini mengingatnya. Dan ia tidak akan membiarkan Edmund pergi lagi.
You may also like
Slide 1 of 9
RED HE(ART) cover
Whispers of the Forgotten  cover
SUGAR cover
ADORE IN SILENCED cover
I Became The Rich Maid cover
digilir Adik ipar Sendiri (END) cover
Be Your Girl cover
A Royal Compromise  cover
UNTIL HE FOUND ME [TERBIT] cover

RED HE(ART)

5 parts Ongoing

Di keluarga Jagadishwara, kehormatan adalah segalanya. Dan kata "hamil di luar nikah" cukup untuk menghancurkan segalanya. Namun, putri bungsu mereka, Djeng Sabitha Jagadhiswara, mengandung. Dan lelaki yang seharusnya bertanggung jawab? Kabur, katanya. Hanya ada dua pilihan: menanggung malu seumur hidup, atau mencarikan "pengganti"-seorang pria yang cukup bersih untuk menjadi suami, menjadi ayah dari anak yang bukan darahnya, dan menantu dari keluarga yang bakal memberikan sebagian warisan. Pilihan itu jatuh pada Daneshwara Sangma Wirayudha-pengawal pribadi yang paling dipercayai Papah Sabitha. Ia bisa menolak. Tapi ia tidak melarikan diri. Ia justru menerima. Ia berkata, "Saya bersedia." Kalimat itu terucap serupa kutukan.