22 parts Ongoing Selina dan Rendy bertemu di tengah riuhnya dunia yang terus bergerak cepat. Sejak pertama bertemu, mereka tahu ada sesuatu di antara mereka - sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya dipahami lewat tatapan panjang dan tawa yang mengalir tanpa dipaksa.
Mereka saling mendukung dalam sunyi yang penuh pengertian. Selina, dengan mimpinya menjadi pelukis besar, dan Randy, dengan langkahnya mengejar karier di dunia musik yang sedari kecil digemarinya.
Namun sejak awal, mereka sadar: jalan mereka tidak pernah benar-benar searah.
Ada janji-janji kepada keluarga, ada mimpi-mimpi yang terlalu besar untuk dikorbankan, dan ada jarak yang membangun tembok kokoh tak kasat mata di antara mereka. Mereka bukan pasangan yang akan melawan dunia bersama, mereka adalah dua jiwa yang saling mendoakan dari kejauhan.
Pada suatu senja, mereka duduk di taman kecil yang biasa mereka kunjungi. Matahari menumpahkan warna oranye keemasan ke wajah mereka.
"Aku sayang kamu," kata Randy, suaranya lirih.
Selina tersenyum, menahan air mata. "Aku juga."
Mereka tidak berbicara tentang masa depan, karena di dalam hati mereka tahu - cinta mereka bukan tentang memiliki, melainkan tentang merelakan dengan sepenuh hati.
Ketika akhirnya mereka berjalan pergi, mereka tidak menoleh ke belakang. Bukan karena mereka tidak peduli, tapi karena mereka percaya, beberapa cinta memang diciptakan untuk hidup dalam kenangan, bukan dalam kenyataan.
Dan itu sudah cukup.