Mengisahkan cerita tentang seorang gadis bersama Itzel Osana Putri yang menuangkan semua pikiran gelapnya ke dalam catatan hariannya.
Catatan yang ia beri judul"Tenggelam" sesuai dengan situasi dan luka yang datang dan tak pernah ia beri nama itu.
"Aku hanya ingin sebuah validasi,"
"Aku hanya ingin sebuah ketulusan,"
"Aku hanya ingin di cintai,"
Itu saja sudah cukup untukku.
Bukan dunia yang mengunciku, melainkan aku sendiri yang menarik diri darinya- hingga akhirnya aku mengurung diriku di tempat yang sunyi ini.
Aku sering menganggap dunia ini kejam, namun itu semua hanya omong kosongku.
Nyatanya aku yang menyakiti diriku sendiri-hingga aku telah jatuh ke dasar yang paling dalam.
Tenggelam dalam pusaran gelap, tanpa mampu melihat secercah cahaya di atas sana.
Aku terus berlari tanpa tahu caranya untuk berhenti.
Tanpa tahu bahwa ada tempat untuk menepi.
"Aku hanya ingin mereka tahu bahwa aku ada, bahwa aku bisa dengan semua kelemahanku,"
Aku terlalu banyak menerka, hingga aku sadar aku ke hilangan arah pulang.
"Aku tersesat, lalu kembali terjatuh-aku tenggelam di dasar terdalam, tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya,"
Hingga lirihan terakhir pun terdengar.
"Bisakah seseorang menarikku dari dingin dan gelapnya dasar ini,"
-Itzel Osana Putri.
FOLLOW DULU CINTAH
Bagaimana jika seorang remaja transmigrasi ke tubuh seorang duda anak satu?
Yang mana anaknya seumuran dengannya.
Erlan ketua geng yang hobby tauran, suka membully, hingga ia dibunuh oleh salah satu korban bully nya, bukannya ke alam baka, ia malah transmigrasi ke seorang duda anak satu.
Gerlan, duda yang berusia 37 tahun, ia membenci anaknya, hingga anaknya juga
membenci dirinya.
Abian, bocah bebal keras kepala, seperti cerminan jiwa Erlan.
Gerlan waktu seumuran Abian sungguh nakal, hingga karna kenakalannya hadirlah Abian.
Sekarang, Gerlan harus menghadapi anaknya yang lebih parah dari dirinya waktu muda.
Tapi ini Erlan bukan Gerlan. Bocah nakal yang harus merawat bocah bebal.
"Gue... Benaran punya... Anak?"
.
.