Story cover for Semesta Tak Bertuan: Aku Mencari Tempatku by Senyaelvarra
Semesta Tak Bertuan: Aku Mencari Tempatku
  • WpView
    Reads 112
  • WpVote
    Votes 19
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 112
  • WpVote
    Votes 19
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published May 28
"Dunia menyuruhku diam.Tapi aku tetap melangkah-meski tak diinginkan."

Namaku tak pernah disebut dalam doa. Langkahku tak disambut, bahkan oleh rumahku sendiri.Aku tumbuh di tempat dingin, bukan karena cuaca,
tapi karena tak ada cinta.

Aku tak dibesarkan dengan pelukan,melainkan bentakan dan diam yang menghimpit dada.

Sejak kecil, aku belajar bukan tentang angka atau alfabet,
tapi bagaimana menelan tangis sebelum nasi menyentuh lidah.
Tersenyum di sela cubitan yang membiru.
Diam saat tamparan datang tanpa alasan.Dan yang paling menyakitkan-memerankan tokoh "baik-baik saja" dalam hidup yang tak pernah ramah.

"Kamu jangan nyusahin orang."
"Mereka juga punya anak kandung. Kamu cuma anak... titipan."

Titipan? 
Bukan keluarga. Bukan bagian. Hanya beban yang harus ditanggung.
Dan aku? Diam. Menelan semuanya dalam sunyi yang tak pernah selesai.

Aku cukup cerdas-katanya.
Tapi itu tak cukup untuk menghapus label "beban."
Katanya aku banyak mau,
padahal yang kuinginkan hanya satu:
tempat untuk merasa diterima.

Aku ingin melanjutkan pendidikan.
Bukan demi gelar atau pengakuan.
Tapi demi menyelamatkan diriku sendiri.
Agar suatu hari aku bisa pergi-
dari tempat yang hanya memeluk saat ada yang melihat.

Tapi dunia tak pernah memberi ruang untuk anak seperti aku.
Yang tumbuh dari luka.
Yang mencintai diri karena tak ada yang mengajarkan bagaimana caranya dicintai.

Ini bukan kisah tentang cahaya.
Ini tentang bertahan. Tentang napas yang dijaga meski dunia terus membisiki: "kamu tak seharusnya ada."

Karena kadang, langit pun tak punya nama.
Ia hanya menggantung dalam diam dan berharap-ada yang melihatnya, bukan karena ia indah, tapi karena ia tetap ada
meski berkali-kali dilupakan.


Untukmu yang sedang membaca...

Jika kamu pernah merasa tak diinginkan, pernah menahan tangis dalam diam atau sekadar ingin didengar tanpa dihakimi-
maka mungkin... cerita ini bisa menemanimu.

Langit mungkin tak punya nama.
Tapi ia punya luka dan keberanian untuk bertahan.

Happy Reading...
All Rights Reserved
Sign up to add Semesta Tak Bertuan: Aku Mencari Tempatku to your library and receive updates
or
#8ceritapuitis
Content Guidelines
You may also like
RUMAH tanpa pintu  by diandlyne
36 parts Ongoing
rumah itu punya dinding. punya atap. punya meja makan dan tempat tidur. tapi tidak punya tempat untuk elira merasa aman. di sana, elira tumbuh seperti bayangan. ada, tapi tak pernah dianggap. dilahirkan bukan karena diharapkan, tapi karena tak sengaja. sejak kecil, elira sudah belajar caranya diam. belajar caranya menyembunyikan luka di balik senyum, dan menyembunyikan jeritannya dalam baris-baris puisi di buku matematikanya. ia bukan anak yang cerewet, bukan juga yang mudah dicintai. tapi bukan berarti ia tidak ingin dipeluk. di sekolah, elira hanya ingin melewati hari. tapi semuanya berubah saat seorang guru baru memperhatikannya lebih dari sekadar nilai. untuk pertama kalinya, elira merasa dilihat. tapi... hidup tidak semudah itu. di saat ia mulai berharap, kenyataan kembali menampar lebih keras. masalah di rumah makin dalam, luka makin dalam, dan batas kesabaran pun makin tipis. ketika elira memutuskan diam-diam untuk pergi... barulah semua mata terbuka. tapi seperti luka yang tak segera diobati-penyesalan pun datang terlambat. ini bukan hanya kisah tentang kehilangan. tapi juga tentang suara-suara yang sering kita abaikan. tentang seseorang yang hanya ingin didengarkan... sebelum akhirnya benar-benar hilang. untuk kamu yang pernah merasa sendirian di tengah keramaian-ini kisahmu. dan jika kamu mengenal seseorang yang sering bilang "ga apa-apa", peluk mereka lebih lama. dengarkan lebih dalam. karena bisa jadi, itu adalah tangisan yang paling sunyi. 😞👍🏻 ---
SASTRA by Aysleikrezinidna
4 parts Ongoing
Hanya sebuah kisah tentang pemuda bernama Sastra. Para penyuka, para pengagum, bahkan para pembenci-mereka bukan kebetulan, melainkan bagian dari cerita yang telah digoreskan jauh sebelum langit dan bumi saling menemukan. Kini, kau berada di sini, membaca, menyelami, menjadi saksi. Namun, benarkah kau hanya sekadar pembaca? Ataukah kau bagian dari kisah yang telah lama menunggu untuk dihidupkan? Bukan begitu? Readers. "Aku pernah bermimpi menjadi seorang Ahli Biologi Laut. Berdiri dengan jubah putih yang sederhana namun penuh kebanggaan, di depan laboratorium raksasa yang memeluk jutaan spesies laut dalam. Menjadi saksi hidup mereka-merekam gerak-gerik yang tak pernah tersentuh cahaya, menyelami rahasia yang Tuhan sembunyikan di antara riak dan gelap. Aku ingin mempelajari mereka, mencintai mereka, dan menjadi bagian kecil dari keajaiban-Mu, Tuhan. Semoga suatu hari, saat aku masih bernapas, aku bisa benar-benar berada di sana." "Aku jatuh cinta pada laut-Mu, Tuhan. Pada kebiruan tak berujung yang menyimpan sunyi dan gemuruh sekaligus. Pada dasar gelap yang tak terjamah namun penuh kehidupan. Pada arus yang terus mengalir dan yang terbawa olehnya." "An, laut ada karena Tuhan sedang bahagia saat menciptakannya. Karena hanya sesuatu yang lahir dari kebahagiaan bisa seindah itu. Betapa membahagiakannya membayangkan diri ini, berdiri di antara para manusia hebat-mereka yang mengenakan jubah putih, bukan untuk pamer, tapi untuk menjaga, memahami, dan mencintai. Sejak pertama kali aku melihat laut dengan penuh rasa ingin tahu, aku tahu, aku sedang jatuh cinta. Dan sejak itu, aku tak pernah berhenti mencintainya."
Mahligai Sunyi by AetherSerl
28 parts Complete Mature
Novel "Mahligai Sunyi": Senja mulai menua di balik jendela kaca, membiaskan cahaya jingga yang merayap perlahan di sudut ruangan. Aku duduk dalam diam, menatap kosong pada cangkir teh yang tak lagi mengepul. Aroma melati yang biasa menenangkan kini terasa hambar di inderaku. Aku terjebak dalam pusaran pikiranku sendiri, menggenggam kenyataan yang pahit namun tak bisa kutolak. Aku pernah percaya bahwa cinta adalah tentang memilih satu orang, bertahan dengannya dalam segala cuaca, dalam segala luka. Namun, kini aku mengerti bahwa terkadang, cinta juga berarti kehilangan-kehilangan harapan, kehilangan rasa percaya, bahkan kehilangan diriku sendiri dalam labirin luka yang diciptakan oleh seseorang yang seharusnya menjagaku. Arion adalah cintaku, atau setidaknya pernah menjadi. Aku mempercayainya lebih dari yang seharusnya, mencintainya lebih dari yang pantas. Namun, cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan sebuah rumah tangga. Tidak cukup untuk menghindarkanku dari rasa sakit yang berkali-kali ia hadiahkan. Tidak cukup untuk membuatnya berhenti mencari bahagia di tempat lain. Aku telah memaafkan, berkali-kali. Aku telah memberi kesempatan, hingga tak tahu lagi batas dari kata "cukup." Tetapi, sampai kapan aku harus terus bertahan? Sampai kapan aku harus mengorbankan kebahagiaanku sendiri demi menjaga sesuatu yang terus menerus hancur? Dan di sinilah aku, berdiri di persimpangan. Antara bertahan dengan luka atau pergi dengan sisa-sisa keberanian yang kupunya. Aku tidak tahu bagaimana akhir dari kisah ini. Yang kutahu, aku hanya ingin menemukan kembali diriku yang telah lama hilang.
You may also like
Slide 1 of 10
Masih Ada Kamu di Setiap Luka [TAMAT] cover
LED ASTRAY cover
ANTARA DOA DAN RASA cover
Sekali Lagi (End)  cover
ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)   cover
RUMAH tanpa pintu  cover
SASTRA cover
Mahligai Sunyi cover
Shadow That Fades cover
Satu nama di antara dua Luka cover

Masih Ada Kamu di Setiap Luka [TAMAT]

23 parts Ongoing

Saat rumah tak lagi terasa aman, justru seseorang yang tak pernah benar-benar kita miliki bisa jadi tempat pulang paling hangat. Masih Ada Kamu di Setiap Luka. Mengisahkan Nadira dan Arka-dua jiwa yang bertemu di masa sekolah, saling menemukan kenyamanan di tengah luka yang tak selalu terlihat. Di balik tawa yang disembunyikan dan keluarga yang mulai retak, Arka hadir tanpa banyak janji, tapi justru menjadi tenang yang selalu Nadira cari. Namun, tidak semua cinta ditakdirkan untuk tinggal. Ada yang cukup datang sebentar, lalu pergi, meninggalkan bekas yang justru membuat kita tumbuh. Ini bukan sekadar kisah cinta pertama atau patah hati. Ini adalah cerita tentang bertahan. Tentang mengikhlaskan tanpa membenci. Tentang memilih bahagia, meski dengan luka yang masih menetap. Untuk siapa pun yang pernah mencintai diam-diam, kehilangan tanpa sempat memiliki, dan belajar bahagia dengan cara yang baru-kisah ini untukmu.