Story cover for Mata Ketiga Arumi by xydhitayy
Mata Ketiga Arumi
  • WpView
    Reads 276
  • WpVote
    Votes 68
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 276
  • WpVote
    Votes 68
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published May 28
Arumi adalah seorang gadis yang terlahir dengan kemampuan istimewa-ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk dari dunia lain. Bakat yang tidak biasa ini membuat hidupnya terasa berbeda sejak kecil, dan sering kali menjadikannya terasing dari lingkungan sekitar. Meski terbiasa hidup dalam bayang-bayang makhluk tak kasat mata, Arumi tetap menjalani hari-harinya dengan tabah.

Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia divonis mengidap penyakit misterius. Perlahan tapi pasti, penyakit itu menggerogoti tubuh dan semangatnya. Kesepian pun menjadi teman setia, hingga tak ada lagi harapan yang bisa ia genggam. 



KISAH INI TERINSPIRASI YAH, BUKAN SEPENUHNYA NYATA
All Rights Reserved
Sign up to add Mata Ketiga Arumi to your library and receive updates
or
#29perkemahan
Content Guidelines
You may also like
Desa Pendosa - TAMAT ✔️ by ku_doyanpentol
28 parts Complete Mature
🚫 PLEASE DO NOT PLAGIARISM!! Sebagai bagian dari tugas akhir kuliah, sekelompok mahasiswa dikirim ke Desa Kembang Arum, sebuah desa terpencil yang jarang terdengar namanya. Tujuan mereka sederhana: melakukan pengabdian masyarakat sembari mengumpulkan data penelitian. Desa itu terletak jauh dari keramaian, dikelilingi oleh hutan lebat dan jalan berbatu yang membuat perjalanan terasa tak berujung. Setibanya di sana, mereka disambut dengan senyuman warga yang ramah namun terasa dingin, seperti menyembunyikan sesuatu. Rumah yang disediakan untuk mereka sederhana, namun cukup nyaman. Namun, ada satu aturan yang berulang kali ditekankan oleh penduduk desa: jangan keluar rumah setelah gelap. Alasannya tidak dijelaskan, dan mereka hanya menganggapnya sebagai tradisi lokal yang harus dihormati. Hari-hari pertama berjalan biasa saja. Mereka mulai menjalankan tugas masing-masing, mengamati kebiasaan penduduk, dan mencoba beradaptasi dengan suasana desa yang tenang. Namun, semakin lama, mereka menyadari ada sesuatu yang tidak biasa di desa ini. Warga terlihat menghindari topik tertentu, sudut-sudut desa terasa terlalu sunyi, dan ada rasa tidak nyaman yang perlahan merayap di antara mereka. Di tengah rutinitas yang tampak normal, hubungan di antara kelompok itu mulai memanas. Ketegangan muncul, didorong oleh perbedaan pendapat, tekanan tugas, dan rahasia-rahasia pribadi yang mulai terungkap. Tanpa mereka sadari, perjalanan ke Desa Kembang Arum menjadi lebih dari sekadar tugas kampus. Desa ini menyimpan sesuatu yang jauh lebih besar-sesuatu yang akan mengubah hidup mereka selamanya. Apa sebenarnya yang tersembunyi di Desa Kembang Arum? Dan mengapa seolah-olah desa itu perlahan-lahan menelan mereka? seberapa jauhkan mereka mampu bertahan?
You may also like
Slide 1 of 8
Desa Pendosa - TAMAT ✔️ cover
BEST FRIEND {COMPLETED} cover
Help Ghost cover
Hantu Bergaun Putih cover
AMORA cover
Kutukan Tumbal cover
DIARY DEPRESIKU cover
Misteri Rumah Tua cover

Desa Pendosa - TAMAT ✔️

28 parts Complete Mature

🚫 PLEASE DO NOT PLAGIARISM!! Sebagai bagian dari tugas akhir kuliah, sekelompok mahasiswa dikirim ke Desa Kembang Arum, sebuah desa terpencil yang jarang terdengar namanya. Tujuan mereka sederhana: melakukan pengabdian masyarakat sembari mengumpulkan data penelitian. Desa itu terletak jauh dari keramaian, dikelilingi oleh hutan lebat dan jalan berbatu yang membuat perjalanan terasa tak berujung. Setibanya di sana, mereka disambut dengan senyuman warga yang ramah namun terasa dingin, seperti menyembunyikan sesuatu. Rumah yang disediakan untuk mereka sederhana, namun cukup nyaman. Namun, ada satu aturan yang berulang kali ditekankan oleh penduduk desa: jangan keluar rumah setelah gelap. Alasannya tidak dijelaskan, dan mereka hanya menganggapnya sebagai tradisi lokal yang harus dihormati. Hari-hari pertama berjalan biasa saja. Mereka mulai menjalankan tugas masing-masing, mengamati kebiasaan penduduk, dan mencoba beradaptasi dengan suasana desa yang tenang. Namun, semakin lama, mereka menyadari ada sesuatu yang tidak biasa di desa ini. Warga terlihat menghindari topik tertentu, sudut-sudut desa terasa terlalu sunyi, dan ada rasa tidak nyaman yang perlahan merayap di antara mereka. Di tengah rutinitas yang tampak normal, hubungan di antara kelompok itu mulai memanas. Ketegangan muncul, didorong oleh perbedaan pendapat, tekanan tugas, dan rahasia-rahasia pribadi yang mulai terungkap. Tanpa mereka sadari, perjalanan ke Desa Kembang Arum menjadi lebih dari sekadar tugas kampus. Desa ini menyimpan sesuatu yang jauh lebih besar-sesuatu yang akan mengubah hidup mereka selamanya. Apa sebenarnya yang tersembunyi di Desa Kembang Arum? Dan mengapa seolah-olah desa itu perlahan-lahan menelan mereka? seberapa jauhkan mereka mampu bertahan?