Story cover for Hujan Bulan Juni by rice-cooker12
Hujan Bulan Juni
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published May 30
Berayun-ayun kakiku, mempertimbangkan terjun kemudian mati, atau menyantap mie ayam esok hari.
Hidup dalam ambang antara menjad entitas ada, dan tiada.

Ketika jiwa meromantisasi hal remeh, seperti mie ayam, secangkir kopi hitam, bau sehabis hujan, bahkan seremeh dinginya angin malam. Hal remeh yang berulang-ulang kali di ucap sukma agar raga tidak tiada.


*Note: cerita bisa memicu depresi, anxiety, dll. Dimohon bijak dalam membaca, dan memilah cerita. Keep Save dan Love you All.
All Rights Reserved
Sign up to add Hujan Bulan Juni to your library and receive updates
or
#718tragedy
Content Guidelines
You may also like
[Yeongyu / Beomjun] SURGA KITA SENDIRI - COMPLETED ✅ by trashbeans_
10 parts Complete Mature
"BEKAL buat siapa?" Beomgyu mendongak. Atensinya berpindah dari kotak bekal lucu di atas meja ke wajah ibunya yang mengernyit penuh tanya. Habis, tidak biasanya Beomgyu menghias bekal makan siang sampai selucu ini. Sempat bingung sedetik harus jawab apa, akhirnya Beomgyu menggeleng. "Buat aku. Makan siang." "Tumben." "Makan siang sama Yeonjun," imbuhnya lagi. Alis ibunya sedikit terangkat. "Oh, yang akhir-akhir ini suka numpang Wi-Fi di sini?" "Numpang Wi-Fi sambil ngerjain tugas, Ma. Iya, Yeonjun yang itu." Tak ingin terperangkap lebih dalam oleh ribuan pertanyaan lain dari ibunya yang ia yakini ada, yang ia tahu juga bahwa mata sang ibu sedang mengekorinya dengan curiga, maka Beomgyu segera menyelesaikan aktivitas menghias bekal itu. Ia buru-buru kabur meninggalkan dapur karena salah tingkah, tidak ingin sampai ibunya menangkap gelagat lain yang ia munculkan dengan tidak sengaja. Seperti, misalnya, pipinya yang mendadak jadi merah muda, atau suara degup jantungnya yang seolah bisa menembus rongga dada. Sedapat mungkin ia harus lari dari pertanyaan yang tak ingin ia jawab. Tapi sayang, ibunya selalu lebih cepat daripada apa pun. "Cuma buat makan sama Yeonjun, tapi kok bekalnya dihias sampe seniat itu? Ada apa?" Mati. Apakah ini salah satu tanda ibunya mulai curiga? --- Genre: School-life, Boys Love, Hurt/Comfort, Heavy Angst with Sad Ending Rating: R Trigger warning: Homophobic environment, rejection, character death (tragically), physical and verbal abuse, violence, abandonment.
EGLANTINE ㅡ'Na Jaemin' by bluesonblue
24 parts Complete
[Mohon baca deskripsi sampai habis] Sebuah fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata° -- Sebuah cerita yang pastinya terasumsi sebagai "drama", 'berlebihan', 'dibuat-buat' kupastikan terlontar dalam otak, mulut, bahkan jari kalian. Tapi masih ingatkah kalian? Dunia ini menyimpan banyak cerita, kenangan, bahkan luka yang beragam. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku sangat menderita. Bahwasannya, masih banyak orang-orang yang mengalami peristiwa yang jauh lebih buruk dariku. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku sangat menyedihkan. Bahwasannya, masih banyak orang-orang yang bahkan hampir tidak sempat menikmati napas yang diberikan oleh Tuhan. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku sangat terpuruk. Bahwasannya, masih banyak orang-orang yang mempunyai kekurangan yang bahkan membuatnya ingin mengakhiri hidup. Aku juga tidak bisa mengatakan bahwa aku terlalu lemah. Bahwasannya, aku percaya akan anugerah yang Tuhan berikan selalu membuatku kuat. Aku. Kamu. Bahkan kalian. Pasti pernah mendapat luka yang bahkan hampir membunuh jiwamu. Membunuh semua pikiranmu. Membunuh semua kekuatan batin yang kamu pertahankan mati-matian. Tundukan wajahmu. Genggam tanganmu tepat didepan dadamu. Mulailah bercerita. Entah dengan menangis, terisak, berteriak, lakukanlah. Berceritalah pada Tuhan atas semua yang mengganggu jiwa dan pikiranmu atau bahkan batinmu. Dan percayalah, Tuhan tidak pernah tertidur. Semua ini akan aku rangkum. Dalam satu cerita. "EGLANTINE" From 2013 #100 najaemin 8/1/19 #1 xiaodejun 12/1/19 --- [Bahasa] Bahasa semi baku. Part 1-3 akan sangat membosankan. Jika berkenan, silakan langsung saja skip ke part selanjutnya jika kalian tidak akan bingung. ° By ©vanillabluez
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
You may also like
Slide 1 of 10
Angkasa (Forget Me Not)  cover
R U M I T cover
Memories in Moon cover
[Yeongyu / Beomjun] SURGA KITA SENDIRI - COMPLETED ✅ cover
Hujan dan Pembencinya cover
staff ♤ cover
Family Line cover
UNREQUITED LOVE    cover
EGLANTINE ㅡ'Na Jaemin' cover
Eliinaa cover

Angkasa (Forget Me Not)

1 part Ongoing

"Bunganya udah layu, Sa. Yakin mau dibeli? Nanti sampai rumah juga mati." "Gak apa-apa. Gw pastiin bunga ini gak akan mati. Layu bukan berarti mati, kan? Gw bakal rawat bunga ini... terus kasih ke Ayah." Ia tidak memilih mawar, tak pula melati. Hanya bunga kecil yang nyaris mati-seperti dirinya sendiri. Hari demi hari, ia rawat bunga itu seakan sedang menjaga harapan yang hampir padam. Rapuh, tapi belum sepenuhnya punah. Namun di Hari Ayah, harapan itu kembali layu. Bunga itu ditolak, bahkan sebelum sempat menyampaikan maksudnya. Dan malam itu... ia tak pernah pulang. Namun nyatanya, Tuhan itu adil. Setelah semua luka, setelah semua kejatuhan... Tuhan menghadirkan satu suara-yang tak menghakimi, tak pula menuntut. Hanya berkata pelan: "Sama gw, Sa. Sama gw terus. Kalo boleh berharap, semoga suatu hari nanti gw bisa jadi alasan lo buat pulang." Angkasa (last flower) "Forget me not" Warning ⚠️ Thriller × Angst × Crime !!! Cerita ini mengandung unsur thriller yang menegangkan, serta banyak adegan kekerasan, darah, kriminalitas, dan teka-teki. Harap bijak dalam memilih bacaan. ‼️⚠️