Story cover for LEFT 4 DEAD: INDONESIAN OUTBREAK by cahyoainun
LEFT 4 DEAD: INDONESIAN OUTBREAK
  • WpView
    Reads 17
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 17
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Jun 01
Wabah Green Flu meledak dari Bali dan melahap seluruh Pulau Jawa dalam waktu singkat. Pemerintah runtuh. Militer Indonesia kalah. Dan kini, Amerika Serikat bersiap meluncurkan rudal ICBM untuk memusnahkan zona merah sepenuhnya.

Di tengah kekacauan, empat penyintas mantan pasukan elit, artis muda, dokter magang, dan teknisi AC bertemu dengan seorang anak kecil yang immune. Dialah satu-satunya harapan umat manusia untuk menciptakan vaksin.

Mereka harus membawa anak itu melintasi Indonesia yang telah jatuh ke dalam neraka, menuju pangkalan terapung terakhir: USS Nimitz CVN-68, kapal induk militer AS di lepas pantai Jakarta.

Tapi waktu mereka sangat terbatas, karena dunia telah memutuskan untuk menghapus harapan... dengan api.

⚠️Disclaimer ⚠️
This is a fanmade story inspired by Left 4 Dead, a game by Valve Corporation. All rights to the original franchise belong to their respective owners. This story is non-commercial and created purely for entertainment. It is not affiliated with, endorsed, or sponsored by Valve.
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add LEFT 4 DEAD: INDONESIAN OUTBREAK to your library and receive updates
or
#380zombie
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
NEW WORLD "The definition of the world has fallen" cover
Run! cover
OutbreaK (Wattys Winner 2018) cover
Nowhere is Safe cover
Attack Of Z cover
RED CITY : ISOLATION cover
viruz : Lari Atau Mati ✓ cover
7 Days To Survive cover
Navy Seal X V1RST Season 1 cover
Java Fungard Series: BARUNUSA cover

NEW WORLD "The definition of the world has fallen"

16 parts Complete

if you had any choices to wrap up the world to nices things, would you? indonesia sekarang lumpuh, beberapa wilayahnya mati, tak ada aktivitas sibuk yang biasa masyarakatnya lakukan. jakarta sang ibukota bahkan tak sanggup menangkis kekacauan. Mayat-mayat bergelimpangan, mayat-mayat berjalan terseok-seok, mayat-mayat menyerang, seakan sudah menjadi hal biasa. tersisa sedikit orang yang mampu berjuang kembali mempertahankan kota. pejuang muda, yang tak kenal rasa takut. bagi mereka, keadaan ini sama dengan hidup dan mati tanpa kepastian jelas. jadi, daripada berdiam diri, lebih baik memerangi sendiri dan bertahan hidup setiap harinya. -they were walking, they were groaning, they look pathetic but actually they were dead- *on edited*