Story cover for "when Silence Speaks" by risafari
"when Silence Speaks"
  • WpView
    Reads 15
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 10
  • WpView
    Reads 15
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 10
Ongoing, First published Jun 02
💫 When Silence Speaks

Deskripsi Cerita:

Sorea adalah siswi pendiam yang selalu duduk di pojok kelas, hidup dalam dunia rumus dan catatan kecil yang jarang disentuh orang lain. Dianggap "biasa", "terlalu kalem", atau "nggak menarik" oleh teman-temannya, Sorea lebih memilih bicara lewat hasil-bukan kata-kata.

Tapi semuanya berubah ketika ia terlibat dalam sebuah ekskul matematika yang mempertemukannya dengan Alden, cowok populer dan ceria dari kelas sebelah, serta Zevian, senior misterius yang punya cara berpikir setenang laut sebelum badai. Perlahan, dua dunia yang tak pernah bersentuhan mulai bertabrakan antara diam yang menyimpan kekuatan, dan perhatian yang tumbuh tanpa paksaan.

Ketika Sorea ditantang untuk ikut lomba nasional, berdiri di "panggung" yang selama ini ia hindari, ia mulai sadar: diamnya bukan kelemahan. Tapi tempat di mana suaranya membentuk makna paling tulus. Dan dalam prosesnya, ia juga harus memilih-antara dua hati yang mulai mengetuk ruang sunyinya.

Ketika kata-kata tak terucap, bisakah keheningan menyampaikan segalanya?
All Rights Reserved
Sign up to add "when Silence Speaks" to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
NOESIS  by Reisen_San
10 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. *Update setiap jumat * *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
Kenapa Harus Aku?! || Kim Sunoo [END]✓ by ZaAera20
28 parts Complete
[Proses Revisi] Ntah apa yang menurut semesta ini lebih menyakitkan dibandingkan orang tua yang berkeji hati pada sang buah hati. Segala sarwa kehidupan menjadi saksi kepahitan. Ntah sejuta nestapa lara yang terpendam, terkubur jauh lebih dalam, terbendung nyata dalam atma yang telah layu. Menyisakan duka yang terlampau sendu. Aku terlalu rapuh, untuk segala hal yang telah lalu. Ntahlah agaknya, aku terlalu sungguh, menginginkan kasihmu yang tak lagi utuh. Aku adalah aksara yang tak bermakna, sedangkan engkau fatamorgana yang kupaksa jadi nyata. Segala hal tentang keabadian fana adanya. Ini bukanlah perihal asmaraloka, ini perihal sebuah jiwa yang tak lagi utuh, yang selalu jatuh, yang terlihat tangguh namun sangatlah rapuh. Sebuah jiwa yang kehadirannya tak pernah lagi tersentuh oleh tangan-tangan halus, yang dirindukan dari seorang ayah. "Ayah tak mencintaiku..tapi aku mencintainya. Sampai kapanpun akan terus mencintainya." "Tuhan mengapa hidup di dunia begitu melelahkan?" "Sunoo lelah, bolehkah Sunoo menyerah?" "Mengapa dunia begitu kejam padaku?" "Tuhan, aku lelah terus berpura-pura bahagia" "Aku sudah terbiasa kehilangan.. tetapi mengapa rasa sakit selalu datang saat aku kembali merasakan kehilangan?" "KENAPA HARUS AKU YANG MERASAKAN INI SEMUA?!" (Baru revisi bagian awal. Sisanya belum. Kalo ada kekurangan mohon maaf, bagian awal mungkin kurang seru, tapi coba baca sampe akhir, dijamin seru! Kalau kata orang sih gitu... Hehehehehe) Cover by : ZaAera20 Multi language Ada bahasa kasar sedikit Narasi : baku Dialog : non baku Mengandung kekerasan⚠️ Terdapat unsur bullying ⚠️ Start : 23 Februari 2021 End : 28 Agustus 2021 Cerita ini murni ide author, jika menemukan kesamaan cerita, itu hanya sebuah kebetulan Dilarang keras mengcopy cerita Zera!⚠️ Cerita Zera diperuntukkan untuk di baca.. bukan di copy atau di plagiat
You may also like
Slide 1 of 9
My Bully My Obsession (GxG)(Season 1) cover
My Ice Prince  cover
NOESIS  cover
Shadows of the Main Story cover
 FIGURAN ARZEV cover
Kenapa Harus Aku?! || Kim Sunoo [END]✓ cover
Sebuah Rasa cover
Cinta dalam Diam(End) cover
SWITCH [End] cover

My Bully My Obsession (GxG)(Season 1)

51 parts Complete

Celine adalah sosok yang paling ditakuti di kampus-cantik, berprestasi, dan tak tersentuh. Tapi di balik semua itu, dia juga dikenal sebagai seorang bully yang selalu menargetkan mahasiswa pendiam dan kutu buku. Sera, mahasiswa tahun pertama yang tertutup, menjadi korban favoritnya. Berkacamata tebal, rambut selalu dicepol, dan lebih nyaman dengan buku dibandingkan manusia. Celine dan gengnya sering menjadikan Sera sebagai bahan ejekan, menarik rambutnya, menyembunyikan kacamatanya, atau sekadar membuat harinya sial. Tapi suatu hari, semuanya berubah. Saat Celine tanpa sengaja melihat Sera tanpa kacamata dan cepolannya, ada sesuatu yang mengusik dirinya. Bully yang ia lakukan tetap berlanjut, tapi semakin aneh-sentuhan yang lebih lama, tatapan yang tak bisa dijelaskan, dan bisikan yang terdengar seperti ancaman, tapi terasa berbeda. Sera membenci Celine. Tapi kenapa tatapan itu... malah membuatnya bingung? Di antara kebencian, ketakutan, dan rasa yang tidak seharusnya ada, keduanya terjebak dalam permainan yang semakin sulit dihentikan. Apakah Sera hanya korban, atau Celine sebenarnya yang lebih terikat dalam obsesi ini?