Di balik salju abadi dan reruntuhan biara tua Sanctum Viscera, sebuah Tuhan yang bukan berasal dari surga sedang bangkit-diciptakan bukan oleh kasih, melainkan oleh penderitaan manusia.
Eira Valemourn, mantan biarawati yang dihantui masa lalu berdarah, kembali ke tempat ia pernah nyaris kehilangan kewarasan. Biara yang dulu suci kini menjadi altar bagi makhluk bernama Godflesh-entitas sadistik yang dilahirkan dari rasa sakit, penyiksaan, dan fanatisme. Di sana, jemaatnya tidak berdoa dengan mulut... tetapi dengan darah. Kulit dijahit menjadi kitab, tulang dijadikan pilar, dan penderitaan dianggap bentuk paling murni dari pengabdian.
Bersama Lucien Drevane, seorang dokter gila yang menjahit manusia menjadi simbol keilahian, dan di bawah pengawasan pendeta sesat Father Caelum, Eira harus memilih: melarikan diri seperti dulu, atau mengorbankan tubuh dan jiwanya demi mengurung Tuhan daging yang tak bisa mati.
Namun, di dunia di mana doa bisa membangkitkan kengerian, siapa yang benar-benar memegang kunci keselamatan?
Dan... jika Tuhan bisa dibentuk dari rasa sakit manusia-apa yang terjadi saat seluruh dunia mulai menderita?
[Published on Lunarbooks.id]
Ketika seseorang berkata bahwa Areia adalah saudari tiri dari seorang raja di kekaisaran terbesar di dunia, Areia pikir ia sedang bermimpi.
Ketika seseorang berkata bahwa Areia adalah titisan sesosok dewi, Areia pikir ia telah menjadi gila.
Peperangan tak berakhir setelah kakaknya berhasil menduduki takhta. Tabir realita tersibak, sihir dan kekuatan ilahiah menyambutnya, dan pertempuran kembali menyingsing di cakrawala. Kali ini, jiwanya ikut menjadi taruhan.
Tragedi.
Takdir.
Dua hal yang menambatkan Areia pada salah satu kesatria dengan rekam jejak paling berdarah seantero negeri. Saat masa lalu menghampiri, tanpa daya keduanya terseret ke dalam arus sungai lara tak bertepi.
Kutukan, hukuman, sumpah, dan nubuat telah tersabda.
Apa yang harus Areia lakukan ketika seorang penyihir mengatakan bahwa kehidupan ini ternyata bukanlah kehidupan pertamanya? Atau fakta bahwa nasib dunia kini berada di tangannya?
Lalu, ke manakah semua ini bermuara?