Story cover for The Lotusborn Legacy by Amora368
The Lotusborn Legacy
  • WpView
    Reads 2,995
  • WpVote
    Votes 152
  • WpPart
    Parts 10
Sign up to add The Lotusborn Legacy to your library and receive updates
or
#2pedang
Content Guidelines
You may also like
Terraciel World: Nyanyian Darah Tertua by orangpendiam
23 parts Ongoing
Varie melangkah ragu menuju aula utama. Matanya menyapu deretan kursi bertingkat yang tak terhitung jumlahnya. Mungkin ada ribuan, atau lebih. Belum pernah ia melihat aula sebesar ini. Jantungnya berdebar, antara gugup dan kagum. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Pandangannya menyapu ruangan dan terhenti pada sepasang mata biru yang begitu familiar. Pemuda itu, Kael. Sosok yang kini lebih dewasa, namun tetap dengan tatapan tajam yang tak pernah berubah. Varie menahan napas, matanya sejenak membeku. Tidak mungkin, Ini bukan kebetulan, kan? Tentu saja itu Kael, meskipun dia tampak jauh berbeda dari yang ia ingat. Kael melangkah pelan ke arahnya. Langkah-langkahnya tenang, terukur. Bukan terburu-buru, tapi juga tidak ragu. Seolah jarak di antara mereka memang tinggal menunggu waktu untuk dijembatani. Kael berhenti tepat di hadapan Varie. Beberapa detik hanya diisi keheningan. Sorot matanya tetap tajam, tapi dalamnya menyimpan sesuatu yang sulit dijelaskan, rindu yang ditahan terlalu lama. "Varie." Suaranya pelan. Varie mengerjap pelan. "Kael" ujarnya, lebih kepada dirinya sendiri. Tubuhnya seolah butuh waktu untuk menerima kenyataan itu. Tatapan mereka bertemu. ----- Di antara konspirasi kekuasaan, sihir pemusnah, dan kebenaran yang terlupakan, mereka dihadapkan pada pilihan: Mengikuti jalan yang ditentukan atau Membentuk takdir baru bersama. Darah dan mesin. Jiwa dan sistem. Saat keduanya bersinggungan, dunia tak akan lagi sama.
Book II: The Arcanum of Aalisha [END] by prinsllumiere
65 parts Complete
[Bismillah! Lo plagiat, gue tunggu hukumannya di akhirat!] BOOK II - Tamat Sebelum memasuki tahun keduanya di Akademi Eidothea dengan identitas aslinya, bukanlah hal yang mudah bagi Aalisha. Dia memang tidak ditindas lagi dan semua orang menghormatinya, tetapi bukan berarti takdir tak berhenti menyiksanya bahkan lebih sadis, sangat sadis! Pernahkah Aalisha bahagia? Ya, kini ia punya binatang peliharaan baru yang dapat terbang. Namun, bahagianya hanya sesaat karena ketika takdir membawanya terlibat dengan Sihir Kuno dan tersesat di Kastil Sihir misterius maka dimulailah berbagai macam teror yang mengancam nyawa Aalisha dan kawan-kawannya, seperti hampir gila karena bermain petak umpet, bertemu monster purba, iblis tingkat tinggi, makhluk mitologi dengan empat wajah, hingga kutukan yang hendak meruntuhkan Eidothea! Sungguh mengapa Aalisha bersusah payah menghentikan semua bencana itu? Jangan bilang, dia mulai menggunakan hatinya atau ada alasan lain di balik semua tindakannya? Mampukah pula ia mengubah takdir lagi karena ramalan berkata: "Ada kematian yang sudah tertuliskan untuk seseorang!" Kematian siapa? Kawan-kawannya atau mungkin saja ... Aalisha sendiri. "Oh Dewa, kapan hidupku bisa tenang!" - Aalisha yang frustrasi Genre: Fantasy, academy, magic, kingdom, adventure, minor-romance ◇─◇──◇─────◇──◇─◇ Dilarang untuk MEMPLAGIAT SEBAGIAN atau KESELURUHAN dari isi cerita ini! Copyright ©Prins Llumière, 2023 Cover by @_hashu4
You may also like
Slide 1 of 9
Terraciel World: Nyanyian Darah Tertua cover
The King Son (Revisi+Hiatus) cover
Book II: The Arcanum of Aalisha [END] cover
Velmora Arcane Academy cover
Edgar Vaske cover
Asha de Florence cover
Sang Dewata (REVISI) cover
Galaxyca Academy (End) ✓ cover
HIERÂRKI | Dewasa cover

Terraciel World: Nyanyian Darah Tertua

23 parts Ongoing

Varie melangkah ragu menuju aula utama. Matanya menyapu deretan kursi bertingkat yang tak terhitung jumlahnya. Mungkin ada ribuan, atau lebih. Belum pernah ia melihat aula sebesar ini. Jantungnya berdebar, antara gugup dan kagum. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Pandangannya menyapu ruangan dan terhenti pada sepasang mata biru yang begitu familiar. Pemuda itu, Kael. Sosok yang kini lebih dewasa, namun tetap dengan tatapan tajam yang tak pernah berubah. Varie menahan napas, matanya sejenak membeku. Tidak mungkin, Ini bukan kebetulan, kan? Tentu saja itu Kael, meskipun dia tampak jauh berbeda dari yang ia ingat. Kael melangkah pelan ke arahnya. Langkah-langkahnya tenang, terukur. Bukan terburu-buru, tapi juga tidak ragu. Seolah jarak di antara mereka memang tinggal menunggu waktu untuk dijembatani. Kael berhenti tepat di hadapan Varie. Beberapa detik hanya diisi keheningan. Sorot matanya tetap tajam, tapi dalamnya menyimpan sesuatu yang sulit dijelaskan, rindu yang ditahan terlalu lama. "Varie." Suaranya pelan. Varie mengerjap pelan. "Kael" ujarnya, lebih kepada dirinya sendiri. Tubuhnya seolah butuh waktu untuk menerima kenyataan itu. Tatapan mereka bertemu. ----- Di antara konspirasi kekuasaan, sihir pemusnah, dan kebenaran yang terlupakan, mereka dihadapkan pada pilihan: Mengikuti jalan yang ditentukan atau Membentuk takdir baru bersama. Darah dan mesin. Jiwa dan sistem. Saat keduanya bersinggungan, dunia tak akan lagi sama.