Story cover for Benang Mamak, Layangan Anak by RidwanRomzi71
Benang Mamak, Layangan Anak
  • WpView
    Reads 13
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 13
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Jun 06
Mature
Merupakan buku kedua dari Anak Layangan : The Series
Buku ini mengisahkan perjuangan Farida, seorang ibu dari keluarga miskin penjual layangan, yang membesarkan lima anaknya dengan keteguhan, cinta, dan doa. Lahir dari keluarga petani sederhana di dusun Rantau Panjang, Farida tumbuh tanpa kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Namun semangatnya untuk menjadikan anak-anaknya manusia berilmu tak pernah surut.

Lewat kisah nyata yang menyentuh, buku ini menggambarkan bagaimana seorang perempuan sederhana, yang hanya lulusan SD mampu membentuk karakter anak-anaknya hingga menjadi pribadi yang tangguh dan berprestasi.

Dari sawah berlumpur, rumah kontrakan sempit di Pasar Kuto, hingga usaha layangan yang jatuh bangun dan selalu berpindah rumah, semua dibalut dengan semangat tak menyerah dan harapan bahwa pendidikan bisa mengubah nasib.

Sebuah ide bagi para ibu pejuang.
Sebuah benang yang tak pernah putus.
All Rights Reserved
Sign up to add Benang Mamak, Layangan Anak to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Rintangan Harsa { TELAH USAI } by hevatansya
39 parts Complete
#SERIES KEEMPATㅡSEUSAI RADHYAPATI; Kala Lara membawa Harsa. Dapat dibaca secara terpisah, tetapi series ini belum sepenuhnya di revisi. * * * "Ayah... Ayo kita pergi dari sini, Fitri mohon..." Fitriani tumbuh dibawah bayang-bayang keluarga harmonis, tetapi gadis remaja itu justru memiliki sosok ibu yang kasar, selalu menuntut, dan pemarah. Walaupun begitu masih ada seorang ayah yang selalu bersamanya, bagaikan pelindung serta membuat hari-hari yang dilaluinya menjadi lebih cerah. Sang ayah seperti sosok penyelamat bagi Fitri sekaligus cinta pertamanya. Namun, dibalik sikap kerasnya sang ibu, juga terdapat seluk beluk yang rumit di dalamnya. Terdapat bara luka yang disembunyikan. Tak hanya itu, Fitri sendiri menyembunyikan fakta bahwa dirinya merupakan korban perundungan. Sosok ayah yang senantiasa melindunginya selama ini pun sama sekali tak tahu menahu mengenai kehidupan anak semata wayangnya selama berada di lingkungan sekolah. Rayzen Ghiffariㅡ Pria itu tentu harus berperan sebagai seorang ayah sekaligus suami untuk kedua perempuan berharga dalam hidupnya. Kehadiran pria itu dalam rumah tangga mereka tak lain adalah ia diharuskan untuk mengatasi sikap keras sang istri, serta memperhatikan anak gadisnya. Akan tetapi, justru Fitri lah yang memendam deritanya, menguburnya jauh didalam dada. ⎼⎼⎼⎼⎼⎼ [ 𝐂atatan ] Sungguh, aku menciptakan karya ini murni berasal dari imajinasi dan pikiranku sendiri, dan juga tergambar bayangan-bayangan dalam benakku. Cover: ©Canva ㅡHevatansya. Tamat: 6 September 2025. [ JANGAN MENIRU KARYAKU. ] [ CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD, JIKA BERADA DI LAPAK LAIN HARAP BERITAHU. ]
Langit di Ujung Dapur (TERBIT)  by DevintaDevfa
6 parts Ongoing
Di sebuah rumah sederhana yang dindingnya mulai mengelupas dan atapnya bocor saat hujan turun, tinggal seorang ibu bernama Bu Saras, bersama ketiga anak lelakinya: Rega, Gibran, dan Damar. Mereka hidup dalam keterbatasan, namun dapur tua di belakang rumah selalu mengepul-bukan karena masakan yang mewah, tapi karena cinta dan harapan yang tak pernah padam. Setiap pagi, dari jendela kecil di ujung dapur itu, Bu Saras memandang langit yang sama-langit yang ia yakini akan menjadi saksi perjuangan anak-anaknya menuju kehidupan yang lebih baik. Bagi Bu Saras, langit itu adalah simbol mimpi, doa, dan masa depan. Cerita ini mengikuti perjalanan panjang tiga anak laki-laki yang tumbuh dalam didikan keras namun penuh kasih seorang ibu yang memilih berlapar demi menghidupi mereka. Rega yang mengejar pendidikannya dnegan pengalaman, Gibran yang menemukan jati diri lewat seni, dan Damar, si bungsu yang diam-diam menyimpan impian besar yang bahkan tak berani ia ucapkan. Namun kehidupan tak selalu memberi waktu. Ketika mereka mulai mengecap sukses masing-masing, Bu Saras telah pergi-meninggalkan hanya kenangan dan langit biru di ujung dapur yang dulu menjadi saksi segalanya. Kini, mereka harus menemukan cara untuk membayar cinta yang tak pernah menagih, menyatukan kembali nilai-nilai yang diajarkan ibu mereka, dan menjadikan warisan paling sederhana itu-kasih sayang, ketekunan, dan ketulusan-sebagai pondasi kehidupan mereka. "Langit di Ujung Dapur" adalah kisah tentang cinta yang tidak bersuara, tentang pengorbanan yang tidak dipublikasikan, dan tentang bagaimana warisan paling berharga tidak pernah datang dalam bentuk harta-melainkan dalam bentuk arah dan makna hidup.
You may also like
Slide 1 of 10
Hope Was My Mistake cover
Rintangan Harsa { TELAH USAI } cover
Sepasang Mata Menatapku Dari Surga cover
Jangan Pergi [TERBIT] cover
Time Loop cover
Anak Layangan Jadi Dokter cover
satu nama, dua kehidupan cover
Senyum Ditengah keramaian  cover
Langit di Ujung Dapur (TERBIT)  cover
Di Ujung Senja Fajar Menunggu Terbit  cover

Hope Was My Mistake

11 parts Ongoing

Dengan segenggam mimpi dan doa orang tuanya, Belvina, seorang gadis muda dari kota kecil, berangkat ke Jakarta untuk mengejar cita-citanya. Di balik senyumnya yang penuh harap, tersimpan tekad dan janji: ia harus berhasil, demi keluarga yang telah mengorbankan banyak hal demi masa depannya. Jakarta tidak ramah sejak awal-keras, penuh tuntutan, dan kerap membuatnya nyaris menyerah. Di tengah keterasingan itu, hadir Mahesa, seorang pria yang memberikan kenyamanan dan tempat bersandar. Mahesa menjadi rumah kedua bagi Belvina, tempat ia pulang saat dunia terasa terlalu berat. Ia menggantungkan banyak hal pada laki-laki itu: semangat, harapan, bahkan arah hidupnya. Namun lambat laun, kabut mulai menyingkap misteri yang disimpan mahes. Satu demi satu rahasia itu mencuat-tentang masa lalunya, tentang pilihan hidupnya, tentang siapa dia sebenarnya. Kehidupan Belvina perlahan terguncang, hingga ia sadar bahwa terlalu bergantung pada seseorang bisa membuatnya kehilangan dirinya sendiri. Di antara runtuhnya kepercayaan dan kaburnya tujuan, Belvina dihadapkan pada pilihan: tetap tinggal dalam ketidakpastian bersama Mahesa, atau bangkit sendiri dan mengingat kembali alasan mengapa ia merantau. Perjalanannya menjadi lebih dari sekadar mengejar mimpi-melainkan juga menemukan jati diri dan keberanian untuk berdiri, walau sendirian.