Story cover for Daughter of the Abyss by Nasya101126
Daughter of the Abyss
  • WpView
    Reads 156
  • WpVote
    Votes 123
  • WpPart
    Parts 20
  • WpView
    Reads 156
  • WpVote
    Votes 123
  • WpPart
    Parts 20
Ongoing, First published Jun 07
Di bawah langit kelabu dan ombak yang tak pernah lelah bernyanyi, Desa Bahari menyimpan rahasia yang lebih tua dari pasir pantainya sendiri. Lautan di sini bukan hanya batas cakrawala, melainkan juga pintu menuju dunia yang tak kasat mata dunia di mana bisikan purba mengendap di setiap riak air, menunggu untuk didengar oleh mereka yang terpilih.
Sebelum fajar menyingsing, ketika dunia masih setengah terjaga, suara ombak selalu menjadi pengantar mimpi Aruna. Ia tumbuh bersama desiran angin laut dan aroma garam yang melekat di kulit, tak pernah jauh dari garis pantai yang membatasi antara daratan dan misteri. Di balik ketenangan hidupnya yang sederhana, Aruna merasakan tarikan tak terlihat sebuah panggilan dari kedalaman, mengikatnya erat pada rahasia yang tak pernah ia pahami sepenuhnya.
Tak ada yang benar-benar tahu, bahkan Aruna sendiri, bahwa hidupnya akan berubah selamanya oleh sebuah bisikan. Sebuah suara dari dasar samudra, yang perlahan menyingkap tabir antara dunia manusia dan sesuatu yang jauh lebih gelap, lebih kuno, dan lebih agung. Di bawah permukaan laut, di mana cahaya dan bayangan menari, takdir Aruna mulai ditulis ulang dan kisahnya sebagai Anak Laut pun dimulai
All Rights Reserved
Sign up to add Daughter of the Abyss to your library and receive updates
or
#3misterilaut
Content Guidelines
You may also like
Terdampar Di Pulau Misterius by Jefriverse
10 parts Complete
Abdul mengumandangkan azan. la ingat kata-kata bapaknya, dalam keadaan menakutkan di laut, kuman dangkanlah azan untuk memohon pertolongan Allah. Toni, Demung, dan Budin pun berseru-seru, "Allahu akbar! Allahu akbar!" "Astaghfirullah al azim!Allahu akbar!" Angin dan air seperti diaduk-aduk oleh tangan kuat yang tidak tampak. Gelap menyelubungi mereka Kepanikan dan ketakutan, akhirnya membuat mereka pasrah kepada Yang Kuasa. Namun, usaha terus diker-jakan. Abdul terus memegang kemudi. Demung dan Budin terlempar ke kiri dan ke kanan, tetapi tangan mereka terus juga membuangi air dari dalam perahu sedapat-dapatnya. Dua tiga ember yang mereka buang, sejumlah besar pula yang ditumpahkan gelombang dari kiri dan kanan perahu Pakaian mereka telah basah kuyup. Dasar perahu telah digenangi air. Semua itu hanya berdasarkan pera- saan pada kulit mereka sendiri. Mata mereka tidak me lihat apa-apa karena gelapnya keadaan. Atau, mungkin juga karena kacaunya pikiran mereka Entahlah, Abdul tidak mau memikirkan hal itu. Tiba-tiba, Abdul merasa perahu seperti diangkat tinggi. Lama rasanya diayun-ayun gelombang laut di tempat tinggi itu. Sesudah itu, perahu bagaikan dihem-paskan keras-keras ke bawah. Seolah-olah, di bawah landasan perahu hanyalah lubang kosong saja. Setelah itu, Abdul merasa siraman air yang kuat dari kiri, kanan, depan, dan belakang. Menurut perkiraannya, perahu akan terbenam karena tertimbun air sebanyak itu. Tak lama kemudian bunyi derakan yang keras terde-ngar, perahu terguncang kuat, lalu gelap sama sekali Samar-samar, Abdul merasakan dingin yang amat sangat. Akhirnya, ia tidak merasakan apa-apa lagi.
"π™½πšŠπš”, π™ΊπšŠπš”πšŽπš”πš–πšž π™½πšπšŠπš” tiada π™³πšžπš—πš’πšŠ π™Έπš—πš’"  by Putriraniah_hafisa09
12 parts Complete
π™·πš’πšπšžπš™ π™°πš•πšžπš—πšŠ πš‹πšŽπš›πšžπš‹πšŠπš‘ πš”πšŽπšπš’πš”πšŠ πš’πšŠ πš–πšŽπš—πšπšŽπšπšŠπš‘πšžπš’ πš‹πšŠπš‘πš πšŠ πš”πšŠπš”πšŽπš”πš—πš’πšŠ, π™°πš›πšπšŠ, πš‹πšžπš”πšŠπš—πš•πšŠπš‘ πš–πšŠπš—πšžπšœπš’πšŠ πš‹πš’πšŠπšœπšŠ. π™ΊπšŠπš”πšŽπš” π™°πš›πšπšŠ πšŠπšπšŠπš•πšŠπš‘ πš™πšŽπš—πš“πšŠπšπšŠ πš™πšŽπš›πš‹πšŠπšπšŠπšœπšŠπš— πšŠπš—πšπšŠπš›πšŠ πšπšžπš—πš’πšŠ πš–πšŠπš—πšžπšœπš’πšŠ πšπšŠπš— πšπšžπš—πš’πšŠ πš•πšŠπš’πš—, πšœπšŽπš‹πšžπšŠπš‘ 𝚝𝚞𝚐𝚊𝚜 πš’πšŠπš—πš πšπš’πš πšŠπš›πš’πšœπš”πšŠπš— πš”πšŽπš™πšŠπšπšŠπš—πš’πšŠ πš˜πš•πšŽπš‘ πš•πšŽπš•πšžπš‘πšžπš› 𝚍𝚎𝚜𝚊. π™ΊπšŽπšπš’πš”πšŠ πšœπšžπšŠπš›πšŠ-πšœπšžπšŠπš›πšŠ πš–πš’πšœπšπšŽπš›πš’πšžπšœ πš–πšžπš•πšŠπš’ πš–πšŽπš–πšŠπš—πšπšπš’πš• πš—πšŠπš–πšŠπš—πš’πšŠ πšπš’ πšπšŽπš—πšπšŠπš‘ πš–πšŠπš•πšŠπš– πšπšŠπš— πš”πšŽπšŠπš—πšŽπš‘πšŠπš— πš–πšžπš—πšŒπšžπš• πšπš’ πšœπšŽπš”πšŽπš•πš’πš•πš’πš—πšπš—πš’πšŠ, π™°πš•πšžπš—πšŠ πš–πšŽπš—πš’πšŠπšπšŠπš›πš’ πš‹πšŠπš‘πš πšŠ πš’πšŠ πš‘πšŠπš›πšžπšœ πš–πšŽπš—πšπš‘πšŠπšπšŠπš™πš’ πšπšŠπš”πšπš’πš›πš—πš’πšŠ. π™°πš™πšŠ πš›πšŠπš‘πšŠπšœπš’πšŠ πš’πšŠπš—πš πšœπšŽπš•πšŠπš–πšŠ πš’πš—πš’ πšπšŽπš›πšœπšŽπš–πš‹πšžπš—πš’πš’? π™³πšŠπš— πš‹πš’πšœπšŠπš”πšŠπš‘ π™°πš•πšžπš—πšŠ πš–πšŽπš•πšŠπš—πš“πšžπšπš”πšŠπš— 𝚝𝚞𝚐𝚊𝚜 πš”πšŠπš”πšŽπš”πš—πš’πšŠ πšžπš—πšπšžπš” πš–πšŽπš—πš“πšŠπšπšŠ πš”πšŽπšœπšŽπš’πš–πš‹πšŠπš—πšπšŠπš— 𝚍𝚞𝚊 πšπšžπš—πš’πšŠ? π™±πšŠπšπšŠπš’πš–πšŠπš—πšŠ πš–πšŽπš—πšžπš›πšžπš π™°πš—πšπšŠ? π™°πš™πšŠπš”πšŠπš‘ πš™πšŽπš›πš•πšž 𝚊𝚍𝚊 πš™πšŽπš—πš’πšŽπšœπšžπšŠπš’πšŠπš— πš•πšŠπš’πš—?
You may also like
Slide 1 of 9
Antara Langit Dan Perasaan  cover
LAUT PASIFIK (REVISI) cover
Setoples Matahari Jingga cover
MOANA AUDIA  cover
A Love Lost Beneath the Blue cover
Terdampar Di Pulau Misterius cover
"π™½πšŠπš”, π™ΊπšŠπš”πšŽπš”πš–πšž π™½πšπšŠπš” tiada π™³πšžπš—πš’πšŠ π™Έπš—πš’"  cover
Cermin di Ujung Jalan cover
Sedalam Samudera  cover

Antara Langit Dan Perasaan

29 parts Complete

Aruna Salma selalu percaya, bahwa langit adalah cermin dari hatinya-luas, penuh warna, dan tak pernah lelah untuk bersinar. Dengan keberanian yang alami dan hati yang memancarkan cahaya, Aruna membawa semangat dan energi positif ke setiap sudut dunia yang ia pijak. Di sisi lain, ada Raka Pratama, laki-laki yang juga memandang langit dengan penuh kekaguman. Dari luar, Raka tampak tenang dan santai, seolah tak terusik oleh riuhnya dunia. Namun dalam diamnya, ia memperhatikan segalanya-setiap gerak, setiap kata, bahkan setiap getar di udara. Raka tak banyak berbicara tentang perasaannya, tapi melalui tindakan-tindakan kecil, ia menunjukkan kehangatan yang mampu menyentuh hati terdalam. Saat langit mempertemukan dua jiwa yang berbeda namun seirama ini, perjalanan antara langit dan perasaan pun dimulai-sebuah kisah tentang keberanian untuk merasakan, tentang keheningan yang bicara lebih keras dari kata-kata, dan tentang cinta yang perlahan tumbuh di bawah bentangan langit yang sama