Story cover for Jejak-Jejak Cinta by keyr_kenz139
Jejak-Jejak Cinta
  • WpView
    LECTURES 21
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parties 1
  • WpHistory
    Durée <5 mins
  • WpView
    LECTURES 21
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parties 1
  • WpHistory
    Durée <5 mins
En cours d'écriture, Publié initialement juin 08
Di sudut Kota Pekanbaru yang hangat dan bersahaja, sepasang suami istri, Cahaya dan Engky, menapaki lembaran demi lembaran kehidupan rumah tangga mereka dengan keteguhan hati dan cinta yang diuji waktu. Menikah dalam kesederhanaan, mereka membangun keluarga kecil di tengah keterbatasan ekonomi dan tantangan hidup yang tak pernah surut.

Kebahagiaan mereka diuji ketika anak-anak yang mereka cintai kerap jatuh sakit, menguras tenaga, emosi, dan biaya. Namun di tengah peluh dan air mata, Cahaya tetap menjadi pelita dalam rumah, dan Engky berdiri sebagai pelindung yang sabar, meski sesekali dihantam rasa lelah dan keraguan.

Dalam perjalanannya, mereka belajar bahwa cinta tak hanya soal kata manis atau janji di pelaminan, tapi tentang komitmen untuk tetap menggenggam tangan satu sama lain ketika badai datang menerpa.
Tous Droits Réservés
Inscrivez-vous pour ajouter Jejak-Jejak Cinta à votre bibliothèque et recevoir les mises à jour
ou
#395islami
Directives de Contenu
Vous aimerez aussi
Vous aimerez aussi
Slide 1 of 10
DIA, ANGKASA cover
DUNIA EKSPERIMEN cover
Sepenggal Kisah Di Munchen cover
Falling For The Wrong Past cover
The Journey of Love and Friendship cover
Dancing with Sadness  cover
Hingga Ke Penghabisan cover
The Desolate Era cover
My Love in Air cover
SENYUMAN MALUNYA SEMANIS HALWA cover

DIA, ANGKASA

29 chapitres Terminé Contenu pour adultes

Kaluna datang ke Jakarta dengan satu tujuan, mempertahankan hubungannya dengan Rama. Tapi kota ini tak semudah itu ditaklukkan. Ketika cinta yang ia perjuangkan mulai terasa asing, Kaluna justru berkali kali dipertemukan dengan Angkasa, sahabat Rama yang dikenal dingin, sarkastik, dan terlalu jujur untuk menyenangkan siapa pun. Di antara kemacetan Jakarta, kampus yang padat, dan percakapan yang tak pernah manis, Kaluna perlahan menyadari: terkadang, yang paling keras kepala adalah hati sendiri. "Lo pikir lo siapa, Sa?" "Gue bukan siapa-siapa lo. Dan semoga tetap begitu." Tapi beberapa jarak... tak bisa dipertahankan selamanya.