Cowok dingin, kulkas 7 pintu, kulit putih, wajah inggris, perokok, suka balap liar, red flag? Eitss, no no ah ah. This is cowok green forest, friendly abiss, humoris, kulit sawo matang, wajah khas mas-mas jawa, gak suka merokok, gak suka ngopi, soft spoken, dan gaul tapi taat. Semuanya di borong!? Harta, takhta mas Rangga Alzayn Atharazqa
Seorang Rangga yang di cintai semua orang ternyata terobsesi kepada seorang Nabila Tughba Arima, putri tunggal yang tidak terlalu kaya, dan sepupunya sendiri lagi! Bagaimana bisa membuat seorang Rangga tergila-gila?
"Cukup ilaa, larinya sampai disini aja. Kamu memang pembohong besar, saya menunggu kamu selama ini, sekarang saya sudah tidak bisa menahannya lagi, kamu milik saya, ilaa." Bisik Rangga, mengelus pipi Nabila. Rasanya gadis itu ingin menangis saja.
Sebenarnya dari mana semuanya berawal, hingga membuat Rangga menjadi seperti ini?
"Heh!! Kalo bukan karena Lo sama temen-temen soglo Lo itu juga gue ngga bakalan jadi ketua OSIS!"
Menjadi ketua OSIS hanya karena candaan teman??
Ghava Adimas praharja benar-benar merasa sial. Karena bagaimanapun juga, pada awalnya dia pun membiarkan saja. Dia yakin, bahwa siswa siswi SMA 28 tidaklah mungkin memilihnya? Namun, kenyataannya membuat Ghava stress sendiri.
***
"Mana ada kingkong seganteng gue?" Ghava menyugar rambutnya sok keren yang sontak membuat araf yang berada di sampingnya menjambak rambut pemuda itu.
"Sakit bangs*t!!" Umpatnya
"Shutt up! Ketua OSIS ngga boleh mengumpat, harus jadi contoh dong buat kita-kita" syaheer menyahut sembari cekikikan, tentunya disusul yang lain. Mereka begitu senang menjahili Ghava yang memang sedikit sensi.
"Tai!! setan Lo semua! Keluar aja sana!! Gue ngga butuh teman kayak kalian!"
***
"Gue rasa, pertemanan kita sampe sini aja," Ghava berujar, air mukanya menunjukkan keseriusan.
"Apa va?? Ngga denger gue?" Syaheer pura-pura melebarkan telinganya.
Ghava menghela nafasnya "Kita temenan sampe sini aja" ucapnya lagi dengan suara yang lebih keras.
"Ha? Wswswswsws?" Kini Araf yang mendekatkan telinganya mendekat pada ghava.
"Makanya telinga tuh dibersihin. Congek kan!" Ketus Ghava kesal.
***
"Ma! Pokoknya besok aku ngga mau sekolah!"
***
"Lagian! Ngapain juga si kalian pada ke sini? Gue tuh udah bilang mama mau ngga masuk sekolah. Malah kalian pada dateng." Lanjut Ghava mengomel.
"Kita di suruh Tante Hida by the way" Setia berujar dengan tersenyum manis.
"Mana mungkin! Pasti kalian Dateng sendiri, mana cuma numpang makan doang. Ganggu tau ngga!"
***
Gadis itu tengah meneduh dibawah pohon beringin yang terletak di samping lapangan. Menengguk minuman dari botol berwarna birunya dengan pelan.
"Lo suka cewek kelas sana ya va?"