Story cover for Hello, another me.. | TAMAT. by ShadowedByMoon
Hello, another me.. | TAMAT.
  • WpView
    Reads 4,073
  • WpVote
    Votes 432
  • WpPart
    Parts 25
  • WpView
    Reads 4,073
  • WpVote
    Votes 432
  • WpPart
    Parts 25
Complete, First published Jun 09
Aurora Lysandra Winther bukan gadis biasa.
Orang-orang menyebutnya luar biasa karena meski buta, ia seolah dapat melihat. Tapi mereka salah. Aurora tidak  "seperti bisa melihat" dia tahu. Lebih dari itu. Ia memahami ruang tanpa harus menyentuhnya. Ia bisa merasakan warna tanpa mengenal cahaya.

Di usia tujuh belas tahun, ia tinggal di sebuah rumah tua di atas bukit, bersama nenek yang terlalu pendiam dan kenangan yang terlalu berisik. Rumah itu berdiri di antara hutan berkabut, jauh dari keramaian. Dindingnya sering berderak pelan seperti menahan rahasia, dan cermin tua di lantai dua... entah mengapa tak pernah bisa dipindahkan.

Aurora tumbuh cantik dalam kesepian.
Rambut hitam legamnya mengalir seperti malam. Kulitnya pucat, hampir transparan. Matanya kosong, namun dalam seperti danau beku yang menyimpan arus di bawah permukaan. Ia jarang bicara. Jika iya, suaranya datar tapi menenangkan.
Seolah ia sedang membaca isi pikiranmu.
Seolah ia tahu apa yang tidak boleh diketahui siapa pun.

Kadang, orang-orang lupa bahwa ia buta. Tapi yang lebih benar adalah: mereka lupa bahwa Aurora berbeda. Ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa dijelaskan. Ketika ia tersenyum kecil tak ada yang tahu, apakah itu kebahagiaan... atau peringatan.

Ia tidak takut gelap. Gelap adalah rumahnya.
Ia tidak takut sunyi. Sunyi adalah teman bicara lamanya.

Yang ia takutkan justru adalah dirinya sendiri.
Sebab dalam diam yang terlalu dalam, ia sering mendengar suara lain.
Suara yang tidak datang dari luar...
Tapi dari balik cermin. Dari balik dinding pikirannya sendiri.

"Aku adalah kau yang tidak pernah benar-benar mati, Aurora...
Aku hanya menunggu untuk hidup kembali."

Dan di saat hujan turun, ketika suara langkah terdengar dari lorong padahal tak ada siapa pun...
Aurora akan berdiri dengan tenang.
Tak mengatakan apa pun.
Tapi dalam diamnya, ia tersenyum.
Karena ia tahu...

Dia telah kembali...
All Rights Reserved
Sign up to add Hello, another me.. | TAMAT. to your library and receive updates
or
#159kepribadianganda
Content Guidelines
You may also like
Warisan Gandari by Jemari_Menari96
19 parts Ongoing
"Tidak semua warisan bisa diwariskan dengan damai. Ada yang harus ditanam. Dalam. Dan dikubur. Tapi apa jadinya jika tanah tempat menguburnya justru menganga kembali?" Setelah bertahun-tahun meninggalkan kampung halamannya di dusun terpencil Sekarputih, Gandari Ayu Prameswari kembali untuk menghadiri pemakaman ibunya, Bu Ranupatma, yang meninggal secara misterius - tergantung di pohon kamboja dengan tubuh dililit kain kafan sobek, seperti bekas ritual gagal. Di mata warga, Bu Ranupatma adalah perempuan aneh. Dituduh membawa kutukan dan menjadi penyebab paceklik berkepanjangan. Tapi bagi Gandari, ibunya adalah sosok penuh rahasia, selalu menyembunyikan hal-hal ganjil yang terjadi di rumah. Kini, setelah kembali, Gandari mulai menyadari bahwa ada yang tak beres di desanya: suara-suara yang memanggil dari sumur tua, bayangan yang menari di balik dinding rumah, dan mimpi-mimpi yang selalu diakhiri dengan suara tangisan dari dalam tanah. Hingga sebuah kebenaran terbuka - Gandari ternyata mewarisi kekuatan gaib yang telah mengalir di darah keluarganya selama ratusan tahun. Ia bukan hanya anak dari Bu Ranupatma, tapi penerus terakhir penjaga gerbang antara dunia manusia dan dunia arwah. Sayangnya, kekuatan itu tidak hanya membangkitkan harapan... tetapi juga membangunkan sesuatu yang sudah lama terkubur - Banyu Abang, entitas jahat yang dulu disegel oleh leluhurnya, kini bangkit perlahan, mengincar tubuh Gandari sebagai wadah baru. Dibantu oleh Mbah Darmi, penjaga tua yang dulu berselisih dengan Bu Ranupatma, dan Tari, sahabat masa kecil yang menyimpan rasa bersalah, Gandari harus menghadapi warisan yang tidak pernah ia minta. Satu demi satu, warga desa menghilang. Malam makin panjang. Gerbang di tengah hutan mulai terbuka. Dan rahasia keluarganya... ternyata bukan tentang penyelamatan. Tapi pengorbanan.
NOESIS  by Reisen_San
10 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. *Update setiap jumat * *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
Lembah Arunika  by uyungfauziyah
17 parts Complete
Dina hanya ingin lari sejenak. Dari rumah. Dari kampus. Dari masa lalu yang tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Maka ia mengajak empat temannya-Bagas, Ayu, Raka, dan Tari-untuk mendaki Gunung Mahesara, gunung yang katanya penuh legenda, namun jarang tersentuh wisatawan. Lima remaja dari latar dan budaya berbeda, menyatu dalam perjalanan menuju puncak. Awalnya, ini hanyalah perjalanan tentang alam, peluh, dan keheningan hutan. Namun segalanya berubah ketika mereka menemukan sebuah percabangan jalur: satu jalur resmi, satu lagi tertutup semak dan larangan. Dari sinilah semuanya bermula. Kabut turun. Kompas tak lagi bekerja. Hutan mulai berbicara. Mereka tersesat di tempat yang tak ada dalam logika-Lembah Arunika, dunia tersembunyi yang hanya muncul bagi mereka yang memikul beban tergelap. Di lembah itu, sihir bukan dongeng. Makhluk gaib dari mitologi lokal bukan sekadar cerita rakyat. Mereka nyata. Hidup. Dan menjaga keseimbangan dunia yang mulai retak. Kelima sahabat ini harus menghadapi rintangan demi rintangan-bukan hanya melawan kekuatan jahat yang mengancam lembah, tetapi juga menghadapi sisi tergelap dalam diri mereka masing-masing: kemarahan, penyesalan, ketakutan, dan kesalahan yang tak pernah mereka maafkan. Dalam perjalanan yang penuh luka dan kehilangan, mereka mulai bertanya: Apakah lembah ini benar-benar dunia lain-atau justru cermin dari hati yang terluka dan ingin disembuhkan? Dan di tengah kabut yang tak kunjung sirna, satu pertanyaan terus bergema: Apakah mereka akan menemukan jalan keluar-atau justru menjadi bagian dari lembah itu selamanya?
You may also like
Slide 1 of 10
I See You  cover
Kakak Tiriku cover
bisikan cover
Terkunci Dalam Takdir cover
Milk Loving Baby [FreSha] cover
Unraveling Us cover
Warisan Gandari cover
Mythology Universe (1) : HIRAETH cover
NOESIS  cover
Lembah Arunika  cover

I See You

9 parts Complete Mature

Pernahkah kau terbangun dari tidurmu ditengah malam yang sepi? Pernahkah kau menyadari bahwa beberapa benda, tidak seharusnya berpindah tempat dengan sendirinya, alih-alih kau lupa memindahkannya? Coba perhatikan sekeliling, benarkah kau hanya seorang diri? Perhatikan sekali lagi, area gelap yang ada di sudut rumahmu, atau lemari baju di kamarmu. Bisa jadi, dia sedang mengawasimu disana, diam, memperhatikan, matanya menangkap setiap gerak-gerikmu tanpa kau ketahui...