Planet Bumi, Tahun 1962
Tujuh belas tahun telah berlalu sejak api Perang Dunia Kedua melahap dunia. Ras-ras poni, bukan manusia, yang mendominasi planet ini - terdiri dari Earth Pony, Pegasus, Unicorn, dan Alicorn - menjadi pelaku sejarah di era paling kelam. Blok Poros dan Sekutu, aliansi raksasa yang dulunya bermusuhan, kini berbagi kejayaan setelah bersama-sama menjatuhkan Uni Soviet dengan menduduki Moskow, ibukota terakhir sang tiran Komunis.
Namun, kedamaian hanyalah ilusi.
Dunia kini tenggelam dalam perang yang tak terlihat - Perang Dingin. Kedua blok raksasa itu, yang dulu bahu membahu, kini berhadapan sebagai rival ideologis dan militer. Persaingan senjata, infiltrasi rahasia, dan perlombaan teknologi memecah dunia menjadi dua warna tajam: merah dan biru.
Di tengah kabut ketegangan global, berdiri sebuah negara adidaya yang jarang disorot sejarah: Negara Republik Kesatuan Indonesia (NRKI). Sebagai salah satu kekuatan utama di Blok Poros, NRKI bukan hanya bertahan, tapi secara perlahan mulai membalikkan arah sejarah. Dari negeri kepulauan tropis yang terbakar oleh perang kolonial, mereka menjelma menjadi simbol kekuatan industri, militer, dan nasionalisme ras poni.
Ini adalah konflik tak kasat mata, tapi berdampak luar biasa: sebuah perang ideologi, kehormatan, dan nasib dunia yang dipenuhi makhluk berkaki empat.
Merelakan impian demi sebuah harapan orang tua, merelakan laki laki yang sudah bersamanya selama 3 tahun bersamam dengan sahabat masa kecilnya, serta menerima takdir yang sangat dadakan membuat mentalnya diacak acak.
Latar belakang yang semulanya berbeda menjadi langkah awal perkenalan keduanya, pertemuan yang tidak sengaja membuatnya berjalan dengan jauh bersama sosok yang mau bersanding dengannya.
"Kalaupun dia menyakitimu, jangan tutup hatimu dan menolak semua pria yang datang. Karena tidak semuanya seperti itu."
***
NOTED! CERITA INI FIKSI! MURNI HASIL PEMIKIRAN PENULIS YANG TERINSPIRASI OLEH SESEORANG YANG SANGAT SAYA KAGUMI!
BIJAK DALAM MEMBACA.
Terimakasih sudah mau membaca❤️🔥🌷