Story cover for Serra by WILK_LION_X
Serra
  • WpView
    Reads 85
  • WpVote
    Votes 17
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 85
  • WpVote
    Votes 17
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Jun 10
Bumi tidak meledak. Ia perlahan runtuh dihancurkan oleh kesombongan manusia. Kekeringan, polusi, dan perang memaksa umat manusia meninggalkan rumahnya.

Kini, generasi ketiga manusia hidup di dalam kapal luar angkasa SERRA, di bawah langit buatan dan aturan mesin. -Teknologi menyelamatkan mereka... tapi tak bisa menghapus rasa kehilangan.

SuperNova, siswi jenius yang lebih suka berbicara dengan bintang daripada manusia, mulai mencium keanehan. Sistem yang sempurna ternyata menyimpan rahasia. Sesuatu yang tak seharusnya ada... tapi sudah terlanjur bangkit.

Kadang, untuk menciptakan cahaya baru, satu bintang harus meledak lebih dulu.
All Rights Reserved
Sign up to add Serra to your library and receive updates
or
#80luarangkasa
Content Guidelines
You may also like
Noli Desperare - NPC2301 TerraWalker Series Role Play Event by Shireishou
13 parts Complete
"Scientia Ipsa Potentia Est." "Knowledge Itself is Power." "Fléctere si néqueo súperos Acheronta movebo." "If I cannot move heaven, I will raise hell." Harapan Silas hanya satu, 'Bertemu Bunda di surga kelak.'. Kehidupan yang keras menyebabkan Silas harus rela berpisah dari Bunda di usia yang masih belia. Akan tetapi, berkat kecerdasannya yang cara memodifikasi kaktus agar bisa dimakan dan bertahan lama di cuaca ekstrim pada usia 18 tahun, Silas dibawa ke Liberté. Di kota yang katanya adalah sebuah Utopia, Silas dididik menjadi peneliti papan atas meski dengan peralatan seadanya. Namun, seperti air danau yang tidak mampu memperlihatkan apa saja kengerian di dalamnya, Liberté pun menyimpan rahasia gelapnya. Tersebar desas-desus yang meresahkan, koloni termakmur itu tak lagi mampu menopang kebutuhan penduduknya. Listrik yang sering padam, makanan yang mulai dibatasi, udara yang terasa berat, air yang memiliki bau entah apa. Sistem penunjang hidup di Liberté terancam walau kanselir berkata bahwa semua baik-baik saja. Dibalik itu, pemerintah mengundang para ilmuwan yang dianggap mampu memecahkan masalah. Sistem penunjang hidup harus kembali berjalan! Tak hanya itu, seorang wartawan juga diundang ke laboratorium utama untuk menyebarkan berita baik dari kemajuan usaha yang dilakukan oleh dewan, berharap dapat meredakan keresahan dari para penduduk. Sebuah jalan keluar yang tampak sempurna di atas kertas. Namun, benarkah itu yang sebenarnya akan terjadi? Ataukah rencana itu sama seperti pantulan cahaya di permukaan danau yang menyembunyikan kebenaran di bawahnya? 💖💖💖💖💖💖💖 Diikutkan kegiatan Role play NPC2301
You may also like
Slide 1 of 9
Spaceship Universe  cover
Alter ✔ cover
RavAges cover
Quant (On Going) cover
Tentang Ursulanda | dan bagaimana kami memenangkannya [ TAMAT ] [Revisi] cover
TIREYA cover
Planet itu bernama Bumi  | Part 1: Tentang Farbe cover
in ROOM cover
Noli Desperare - NPC2301 TerraWalker Series Role Play Event cover

Spaceship Universe

23 parts Ongoing

[On-Going] Ini semua bukanlah permulaan, tapi juga bukan akhir. Kita tak berada di masa lalu, bukan pula di masa depan. Baginya, segalanya hanyalah skenario yang sudah ditulis dan tak bisa diubah. Imam, seorang pemuda Indonesia, memulai karirnya sebagai kapten Spaceship Universe, pesawat luar angkasa terbesar yang pernah diciptakan manusia. Misinya sederhana: menjelajahi semesta dan menemukan dunia baru. Namun, tak butuh waktu lama hingga ia menyadari... ini bukan sekadar misi eksplorasi. "Kau masih buta akan kebenaran ini?" Sinyal aneh muncul. Anomali gravitasi mengguncang pesawat. Sosok tak dikenal mulai berbisik di kegelapan. Sedikit demi sedikit, batas antara kenyataan dan ilusi menghilang, menyeret Imam ke dalam misteri yang lebih dalam dari apa pun yang pernah ia bayangkan, rahasia semesta yang seharusnya terkubur selamanya... mulai terungkap. "Sial... ada apa dengan semesta ini?" Pertanyaan itu menggema, namun jawabannya jauh lebih mengerikan dari yang pernah ia bayangkan. Ini hanya eksplorasi... ataukah takdir yang telah menunggunya sejak awal?