
"Empat jiwa yang melangkah tanpa ijin, roh angin tak bertuan, kini menyatu dalam tubuh dan bayang, dalam ekor dan telinga dalam mimpi, mata, dan rasa, kami kembalikan angin ke ruang tanpa waktu. Segel ini mengikat bukan karna benci, tapi karna dunia belum siap menerima wujudmu. Kami segel kutukan ini - bukan untuk tidur tapi untuk hidup di balik jiwa yang rapuh Terikatlah ... Terikatlah ... Hingga dunia menyatu. Tenanglah roh yang bebas-kami tutup pintu ini."All Rights Reserved