Seorang apoteker bukan sekadar peracik obat, tapi penjaga harapan dalam sunyi. Di balik jas putih yang dikenakannya, ada tanggung jawab besar yang dipikul, memastikan setiap dosis, setiap senyawa, menjadi jembatan antara sakit dan sembuh. Ia berdiri di garis tipis antara harapan pasien dan ketepatan ilmu, di mana satu kesalahan kecil bisa berdampak besar.
Di ruang yang hening dengan aroma khas obat-obatan, apoteker bekerja dengan ketelitian dan hati-hati, meski kadang tak banyak disorot. Senyuman pasien saat menerima obat mungkin singkat, tapi di balik itu ada kepercayaan penuh yang diletakkan di pundaknya. Ia bukan hanya meracik, tapi juga mendengar, menenangkan, dan memberi kepastian bahwa masih ada yang bisa diusahakan.
Harapan manusia sering datang dalam bentuk yang sederhana-sebutir kapsul, selembar resep, atau saran hangat dari balik meja. Namun bagi seorang apoteker, itulah bukti bahwa ilmunya bukan hanya soal kimia, tapi tentang kemanusiaan. Di pundaknya, bukan hanya beban profesi, tapi juga doa-doa mereka yang percaya bahwa kesembuhan masih mungkin ditemukan.