5 parts Ongoing SMA Langit Biru mendadak mencekam pagi itu suasananya, asrama Sekar Sari---asrama putra dan putri. Di salah satu kamar, ditemukan mayat yang terlilit lakban diseluruh tubuh dengan kondisi terlentang di atas kasur. Katanya, dia meninggal karena bunuh diri.
"Nggak masuk di akal. Adakah bunuh diri dengan melilit lakban diri sendiri?" geram Mahameru. Kasus ini di luar nalar. Namun, harus dipecakahkan.
"Bunuh diri aestetika kali, ya? Aku sebagai mantan percobaan bunuh diri berkali-kali, nggak terima dengan hal ini," sahut Alifah.
"Alifah," tegur Yoga. "Ini waktunya serius bukan sesi melawak, ya, sayangnya Yoga. Bocilnya aku, adikku yang paling cantik," kata Yoga gemas sendiri. Bisa-bisanya keadaan genting begini, adiknya itu masih bisa melawak juga.
"Hehehe, maaf. Habisnya, sih, Mas. Bisa-bisanya itu polisi percaya saja kalau bunuh diri," sambung Alifah.
"Kasus ini belum boleh ditutup. Polisi menutup. Kita jalan sendiri," kata Kriska.
"Tapi izin kita ada di mereka," sahut Mahameru.
"Nekat? Setuju nggak? Demi kebenaran yang tenggelam di dalam keserakahan dan kekuasaan," gumam Yoga.
Hukum, adil, dan kebenaran adalah tiga sahabat yang selalu tenggelam di dalam tingkah manusia bahkan di saat kesalahan mencekik dunia. Manusia diciptakan untuk belajar di sana. Namun, mampu, kah kita menemukannya jika hal itu dihalangi? Seperti layaknya mereka. Apakah, mereka akan benar-benar nekat untuk mengulik semuanya?