Di tengah belantara kota yang penuh aturan dan kepalsuan, seorang mahasiswi hukum bernama Ayla Kristina Margaretha, berdiri sendirian. Bukan karena dia lemah, tapi karena dia memilih untuk tidak tunduk. Dunia hukum yang seharusnya melindungi, justru dipenuhi oleh para "serigala" yang saling mencabik demi kekuasaan.
Ketika Ayla menyaksikan seorang nenek ditangkap hanya karena mengambil ranting kering untuk memasak, hatinya terguncang. Ia terjun langsung ke dalam kasus itu-tanpa gelar, tanpa kuasa, hanya berbekal keberanian dan nurani. Namun langkah itu menarik perhatian Raka, seorang jaksa muda yang perlahan-lahan menyadari bahwa kebenaran tidak selalu hidup dalam berkas dan pasal.
Mereka berada di dua sisi dunia. Tapi idealisme mempertemukan mereka, dan bahaya mulai mengintai dari setiap sisi: media yang memburu, aparat yang mencurigai, dan sistem yang ingin membungkam mereka berdua.
Di dunia yang dipenuhi para serigala, bisakah satu suara kecil dari Ayla bertahan?
Arunika Sandyakala, gadis 22 tahun yang tengah menikmati healingnya di Italia, tepatnya di kota Roma, harus bernasib sial karena tiba-tiba diculik oleh beberapa pria berbadan besar dan di sekap di ruang bawah tanah.
Dia mengumpati nasib sial yang menimpanya. Kenapa harus berakhir sial menjadi tawanan salah tangkap?
Bukannya takut hidupnya berakhir begitu saja di hadapan pria yang menjadi ketua Mafia terbesar di daratan Eropa itu, Arunika malah mengumpati pria pertengahan 30 tahun itu sejadi-jadinya.
Matteo, pemimpin Mafia terkenal di daratan Eropa itu cukup takjub dengan gadis yang mengaku korban salah tangkap oleh bawahannya.
Dia cukup takjub dengan keberanian Arunika yang meludahinya sembari mengumpat dengan suara melengking khas gadis itu, membuat telinganya pengang selama beberapa detik.
"Kau salah tangkap bajingan! Lagi pula untuk apa aku menjadi mata-mata Mafia mu? Not my style sekali, tuan!"
•••
This is my first story, don't plagiaze it!