
Ini adalah kisahku, tentang banyaknya perasaan bahagia hidup berdampingan bersama seseorang yang kucinta pada masa-masa sebagai seorang anak remaja SMA yang masih suka labil. Tentang bagaimana pasanganku mampu membawaku ke dimensi penuh kebahagiaan karena keromantisan dan kelakar sederhana yang ia berikan ke seorang gadis sepertiku yang bahkan sebelumnya tidak begitu percaya dengan cinta. Karena, aku memang betul-betul buta soal cinta. Dia datang bukan sebagai pembeda, karena waktu itu aku baru pertama kali jatuh cinta dan itu kenyataannya, dia datang sebagai penjelajah yang membawa banyak ilmu pengetahuan yang ia tahu tentang cinta, sehingga sebagai pribumi yang awam, aku dikehendaki semesta untuk memperdalam apa yang ia bawa. Dia memang bukan seseorang yang gagah berani untuk menjadi oposisi Presiden Amerika Serikat, atau lawan tangguh yang mampu menjatuhkan Mike Tyson di atas ring tinju. Tapi, menurutku dia sudah cukup tangguh dalam mencintaiku. Dia sudah cukup membuatku bahagia dengan humor sederhana yang kerap kali ia layangkan. Dia sudah cukup berhasil membuatku selalu memikirkannya pada saat aku ingin tidur. Dia seorang seniman yang mampu melukis segaris pelangi di sudut wajahku. Dia merupakan anak yang manis-juga penyuka buah-kau harus tahu, buah itu bagus bagi kesehatan, dan aku mendukung orang lain mementingkan kesehatannya! Sebelum membaca, jangan lupa baca basmalah. Gak wajib wudhu! ___ Bahwa mencintai adalah hak bagi seluruh rakyat yang berperasaan. Agar sibuk memikirkan hal-hal yang membuat kita senang dalam menjalani hidup. - Pandu, 2015All Rights Reserved
1 part