Story cover for Aku, kamu, dan putih abu abu  by Reginabluee
Aku, kamu, dan putih abu abu
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jun 16
Agatha Rubya Avalia cewek yang dikenal pintar, cantik, baik, dan selalu bisa bikin orang ketawa. Tapi di balik senyum cerahnya, dia menyimpan rasa cemas yang sering datang tiba-tiba. Kadang takut, kadang pelupa, kadang juga... gampang marah. Bukan karena dia ingin, tapi karena pikirannya sering berisik sendiri. 

Agatha nggak pernah serius mikirin soal cinta. Bagi dia, cowok itu cuma sekadar lewat-bukan tujuan. Sampai akhirnya, dia pindah ke SMA Starling School di Jakarta karena tugas kerjaan papanya. Dan di sanalah dia ketemu Kai Arka Bagakara cowok yang ganteng, pendiam tapi punya sisi manis yang bikin hati Agatha pelan-pelan goyah. 

Tapi... benarkah ini cuma kagum sesaat? Atau Agatha benar-benar jatuh cinta untuk pertama kalinya?
All Rights Reserved
Sign up to add Aku, kamu, dan putih abu abu to your library and receive updates
or
#271genz
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Baby Aira cover
Living With My Ex cover
Undisclosed [END] cover
OBSESSED cover
The Beauty of Love (END) cover
TWINS cover
I Love You But I'm Letting Go  cover
WEDDING VOWS cover
DAMIAN cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover

Baby Aira

40 parts Complete

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan. . "Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih. . "Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..." ______ Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan. . Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat. . Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya? . Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?