Story cover for Sinergi Suara: Jejak Bayangan [END] by Cilafir
Sinergi Suara: Jejak Bayangan [END]
  • WpView
    Reads 225
  • WpVote
    Votes 93
  • WpPart
    Parts 25
  • WpView
    Reads 225
  • WpVote
    Votes 93
  • WpPart
    Parts 25
Complete, First published Jun 17
Mature
Di sekolah, sebuah ancaman digital hanyalah awal. Arka, si jenius hacker pendiam, dan Damar, kapten basket karismatik, tak sengaja terseret dalam konspirasi yang jauh lebih gelap.
Berawal dari cyberbullying yang menghancurkan Rayhan, mereka mengungkap "Bisikan di Koridor Tua" dan menghadapi The Architect, dalang korupsi di sekolah. Namun, di balik itu, Bayangan dari masa lalu muncul: Arif Hidayat, pemimpin jaringan pemerasan yang kejam. Dia telah mengintai Damar sejak kecil, menjadikan hidupnya bagian dari "Proyek Guardian" miliknya.
Kini, dengan ancaman yang semakin personal dan pengkhianatan dari orang terdekat, Arka dan Damar harus mempertaruhkan segalanya. Mereka membangun Sinergi Suara, benteng digital bagi para korban, dan bertekad membongkar seluruh jaringan gelap ini, bahkan hingga ke Tuan B., dalang di atas Arif Hidayat.
Mampukah mereka mengungkap kebenaran, ataukah mereka akan tenggelam dalam pusaran rahasia yang mengancam segalanya?
All Rights Reserved
Sign up to add Sinergi Suara: Jejak Bayangan [END] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
TRANSMIGRASI SANG KETUA 2 cover
BODYGUARD FOR VALENA ll ON GOING  cover
Transmigrasi Gadis Psikopat Ketubuh Anak Antagonis  cover
Jalan Braga | Sing x Zayyan✓ cover
Rahasia yang terkubur  cover
OSIS ✔️ cover
[ ✔ ] ATÉLEIA   cover
BOND SECRETS [marknohyuck] ⚠️ cover
Teitan High School cover

MAHESA

23 parts Ongoing

‟𝑩𝒆𝒓𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒄𝒂𝒏𝒅𝒂, 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒄𝒂𝒏𝒅𝒖, 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒑𝒊𝒍𝒖,‟ ** Gambaran yang tepat untuk mengukir apa yang ia rasakan hanyalah memberi senyuman lebar tanpa adanya beban. Tapi kali ini, beban itu seakan mendorong paksa hatinya untuk menyuarakan lewat mulutnya yang selalu terkunci rapat. Ia bertemu, di sebuah tempat yang begitu menguarkan aroma kopi, lebih tepatnya ia melihat dia datang dengan ciri khasnya. Dari cara dia berbicara dan bercerita, terdapat hal yang menurutnya tidak dimiliki orang lain. Hal lainnya, dia datang mendekat. Terus mendekat dan tidak memberi ruang untuknya bergerak bebas dan melakukan sesuai apa yang ia inginkan. Hanya sebuah bimbang yang selalu menjadi pikiran. Hanya sebuah harapan, tanpa tahu itu adalah kepastian atau bukan. Ada sebuah rasa bersalah, tumbuh menjadi sikap pasrah. Ada kata ingin mengakhiri, namun sulit untuk ditinggali. Ia paham, namun ia diam. Ia tahu, namun membisu. Bahkan ia mengerti, namun tetap tidak peduli. Ia salah, ia lengah. Pada akhirnya, ia yang harus menanggung kesedihan ini. Apa akan ada kesempatan untuk membayar kesalahan ini? Start : 18 September 2021